Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Sekarang tidak ada lagi perbedaan ideologi politik

JK: Sekarang tidak ada lagi perbedaan ideologi politik Jusuf Kalla hadiri acara NU. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai kini tidak ada lagi perbedaan ideologi politik di Indonesia seperti pada 1950-1960-an. Di era Presiden Soekarno itu, ideologi politik setidaknya terbelah menjadi nasionalis, agama dan komunis.

Menurut JK, kini pandangan ideologi keagamaan dan kebangsaan setiap parpol adalah sama. "Tidak ada perbedaan yang ideologis keagamaan kebangsaan. Itulah warna politik kita pada dewasa ini. Karena tak ada lagi parpol yang murni nasional dan murni agama," kata JK saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia VI di Pagelaran Keraton, Senin (9/2).

Kalau pun ada perbedaan, kata JK, "Itu adalah persoalan politik, kewenangan, kekuasaan, dan hal-hal yang lainnya."

JK menilai, semua parpol kini sama-sama nasionalis sekaligus agamis. "Semua 10 partai di republik ini semua ketuanya haji, tidak ada yang tidak. Semua melaksanakan rukun Islam yang baik, rukun iman yang baik. Apabila Islam pecah pasti mereka akan ngamuk juga. Partai apapun juga," ujar JK.

Oleh karenanya, kata JK, peranan parpol terhadap keagamaan sekarang tidak perlu diragukan. "Pandangan-pandangan keagamaan inilah yang harus kita jalankan baek-baek," kata mantan ketua umum Partai Golkar ini.

"Karena itulah kita tidak pernah ada gesekan-gesekan tentang keagamaan lagi dalam tahun-tahun terakhir ini. Itu akibat karena kita dalam perpolitikan selalu menonjolkan persamaan dan memperkecil perbedaan-perbedaan di antara kita semua," ujarnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis

BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti
Jokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti

Jokowi Tanggapi Putusan MK: Tuduhan Kepada Pemerintah Tidak Terbukti

Baca Selengkapnya
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda

JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019

Baca Selengkapnya
Kelakar Kaesang Cuma Sekjen PSI yang Dipanggil Jokowi ke Istana: Ketumnya Enggak, Jahat
Kelakar Kaesang Cuma Sekjen PSI yang Dipanggil Jokowi ke Istana: Ketumnya Enggak, Jahat

Kaesang mengungkapkan Raja Juli Antoni dipanggil bukan terkait urusan politik.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya