JK dinilai punya masa lalu buruk, tak cocok jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Sejumlah nama sudah beredar dan digadang-gadang bakal menjadi cawapres pendamping Jokowi di Pilpres Juli nanti. Salah satunya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla .
Namun wacana duet Jokowi - JK dinilai sulit terjadi. Sebab, JK dinilai punya historis yang buruk dengan PDIP sebagai pengusung Jokowi .
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargen menilai, sebaiknya PDIP tidak memasangkan Jokowi dan JK sebagai capres-cawapres. Ada beberapa hal yang menguatkan usulannya ini.
"Saya melihat ada tiga hal mengapa jangan JK yang harus dipasangkan dengan Jokowi ," kata Boni dalam pesan singkat, Senin (14/4).
Pertama, Boni menjelaskan, JK pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . Menurut dia, ketika JK menjabat wakil presiden, PDIP babak belur digebuk.
"Dibongkar semua dan sasarannya kader PDIP ," tutur Boni.
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | Koalisi Pilpres 2014
Apalagi, dia menambahkan, saat JK menjadi wapres, posisi PDIP adalah oposisi. Sehingga ia menilai motivasi JK ingin menjadi cawapres Jokowi dicurigai untuk mencari kekuasaan.
Berikutnya, Boni menyebut, bahwa perusahaan yang bernaung di Kalla Grup, itu membesar ketika JK menjabat wapres dan ketua umum Partai Golkar . Boni khawatir ketika nanti JK jadi wapres bisa lebih dominan dari presidennya.
"Ini (dikhawatirkan) bisa jadi lebih dominan dari presiden," kata Boni.
Terakhir, Boni menegaskan bahwa JK masih resmi sebagai petinggi Partai Golkar . Karenanya, ia curiga dengan JK ingin jadi cawapres bisa menjadi pintu masuk Golkar ke dalam kekuasaan.
"Saya kira Golkar perlu belajar jadi oposisi," sebut dia.
Selain itu, lanjut Boni, kalau PDIP mempertimbangkan karakter Jokowi yang benar-benar tulus yang berorientasi kerja, maka JK tidak pantas dijadikan cawapres Jokowi .
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi akan Kenalkan Presiden Terpilih ke Temannya, MBZ dan MBS
Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.
Baca Selengkapnya