Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal Moeldoko & Ryamizard masuk radar PDIP untuk cawapres

Jenderal Moeldoko & Ryamizard masuk radar PDIP untuk cawapres Apel kesiapan pemadaman kebakaran hutan Riau. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengungkap sejumlah nama yang masuk dalam radar internal untuk disandingkan sebagai cawapres Jokowi. Di antaranya ada nama Hatta Rajasa, Mahfud MD sampai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Masuk juga nama mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Jenderal Moeldoko dan Luhut Pandjaitan.

Maruarar menjelaskan, saat ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah banyak bertemu dengan tokoh. Mega juga mempertimbangkan hasil pengamatan lewat survei dan media massa.

"Mbak Mega banyak bertemu tokoh masyarakat, media, agama, dia juga melihat hasil survei. Jadi keputusan yang diambil yang tepat dan bijaksana," ujar Maruarar saat dihubungi, Jumat (11/4).

Menurut dia, kriteria cawapres Jokowi sedang digodok. Kapan tepatnya akan diumumkan, hal itu diserahkan kepada Mega.

"Kalau masalah itu (kapan diumumkan) kewenangan Mbak Mega. Yang penting bukan kapannya tapi kriterianya apa dan untuk apa diputuskan," imbuhnya.

Anggota Komisi XI DPR ini membeberkan beberapa kriteria yang masuk radar PDIP. Dari bidang hukum sampai yang berpengalaman menjadi pertimbangan PDIP.

"Kalau masalah hukum ada Abraham-Mahfud MD. Ekonomi, Hatta. Keamanan Ryamizard, Moeldoko, Luhut Panjaitan. Pengalaman terbang tinggi? Ada JK, Kalau yang terbukti bisa kerjasama, loyal, profesional, Ahok," tutur dia.

Dia menilai, Ahok sangat cocok dengan Jokowi. Hal ini bisa dilihat dari kinerja Jokowi-Ahok memimpin Jakarta.

"Ahok adalah wagub yang cocok dengan Jokowi, Ahok juga nama yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini," kata dia.

Sementara Ryamizard, kata dia, sudah terbukti profesional dan kredibel. Untuk Hatta, lanjut dia, memiliki basis politik dan menguasai soal ekonomi

"Wacana-wacana itu jangan dimatikan biarlah itu berkembang di masyarakat sehingga nanti tentu bisa didengar intisarinya pada waktunya. Jokowi juga dulu kan berkembang dari masyarakat," pungkasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Relawan Jokowi Kritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi

Relawan Jokowi Kritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi

Pernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.

Baca Selengkapnya
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.

Baca Selengkapnya
Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya