Jadi oposisi, Golkar siap ukir sejarah baru
Merdeka.com - Wacana sikap politik Partai Golkar untuk berada di luar pemerintahan semakin kencang berhembus. Setelah diungkapkan Akbar Tandjung, kali ini pernyataan itu dibenarkan Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad.
Fadel menuturkan, Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie (Ical) menyampaikan bahwa partai berlambang beringin siap menjadi oposisi jika duet Joko Widodo - Jusuf Kalla dipastikan memimpin negeri ini hingga lima tahun ke depan. Akbar dan Ical menyampaikan pernyataan tersebut usai melaksanakan Salat Id.
"Ya saya dengar siap (oposisi). Waktu kami Salat Idul Fitri di Golkar, mereka berdua mengeluarkan statement siap beroposisi," tegas Fadel di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Dalam pandangannya, sikap politik menjadi oposisi adalah sejarah baru bagi partai bernomor urut lima di Pemilu 2014 ini. Sebab, sejak partai ini berdiri 20 Oktober 1964, belum sekalipun Golkar memilih jalur berseberangan dengan pemerintah.
"Sebagai sejarah baru Golkar sebagai oposisi, Pak Ical dan Pak Akbar berbicara seperti itu saya sih tidak keberatan. Saya pikir bagus juga," katanya.
Mantan menteri kelautan dan perikanan ini menambahkan, alasan Golkar tak bergabung dengan barisan pendukung Jokowi-JK adalah untuk menjaga kesatuan koalisi merah putih yang sejak awal menyokong duet Prabowo-Hatta. Dalam koalisi tersebut terdapat empat partai lain, Gerindra, PPP, PKS dan PAN.
Sebelumnya, pernyataan untuk berada di luar pemerintahan disampaikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Sikap ini dinilai penting untuk fungsi kontrol kekuasaan.
"Sejak 2004 lalu saya sudah mengatakan bahwa Golkar harus siap berada di luar kekuasaan, di luar pemerintahan. Walaupun Golkar telah berkuasa lebih dari 30 tahun, tapi dalam demokrasi reformasi di mana Golkar mempunyai paradigma baru, Golkar harus siap di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi checks and balances," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung.
Hal itu disampaikan Akbar usai menemani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima Prabowo Subianto di rumahnya Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7).
Akbar mengatakan, siapa yang akan berkuasa pada pemerintahan ke depan tergantung dari hasil putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pilpres 2014 yang diajukan kubu Prabowo-Hatta. Menurut Akbar, seandainya Prabowo-Hatta kalah, Golkar akan tetap menghormati koalisi permanen yang sudah dideklarasikan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaDasi Kuning Jokowi, Ravindra Airlangga: Menunjukkan Kenyamanan dengan Filosofi Golkar
Belakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca Selengkapnya