Jadi oposisi atau tidak, Golkar akan tentukan nasibnya sendiri
Merdeka.com - Sempat berhembus isu Partai Golkar yang tergabung dalam koalisi merah putih pendukung pasangan Prabowo-Hatta, dikabarkan bakal merapat ke kubu Jokowi-JK. Namun kabar itu dibantah anggota Tim Pemenangan Jokowi-Jk Marwan Jafar. Apalagi, wacana menjadi oposisi pemerintah semakin kencang berhembus.
Marwan menegaskan, sejauh ini tidak ada pembicaraan Golkar dengan kubu Jokowi-JK. Terlebih Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sudah siap beroposisi dengan pemerintahan selanjutnya jika dipegang Jokowi-JK.
"Belum ada pembicaraan resmi tentang itu. Setahu saya pembicaraan resmi belum ada. Apalagi komandannya masih pak Ical. Pak Ical sudah bilang siap oposisi," jelasnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/7).
Dia belum mau bicara banyak soal langkah baru Partai Golkar memilih berseberangan dengan pemerintah.
"Saya juga tidak mau mengurusi internal Golkar. Biar Golkar menentukan nasibnya sendiri kan Golkar yang tahu sendiri," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad membenarkan, Akbar Tanjung dan Aburizal Bakrie (Ical) menyampaikan bahwa partai berlambang beringin siap menjadi oposisi. Akbar dan Ical menyampaikan pernyataan tersebut pada saat usai melaksanakan sholat id.
"Ya saya dengar siap (oposisi), Waktu kami Salat Idul Fitri di Golkar mereka berdua mengeluarkan statement siap beroposisi," jelasnya di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Menurut Fadel, langkah menjadi oposisi adalah sejarah baru bagi partai berlambang beringin ini. Sebab selama partai ini berdiri, 20 Oktober 1964, belum sekalipun mereka memilih berseberangan dengan pemerintah.
"Sebagai sejarah baru Golkar sebagai oposisi, Pak Ical dan Pak Akbar berbicara seperti itu saya sih tidak keberatan. Saya pikir bagus juga," katanya.
Dia menambahkan, alasan Golkar memilih untuk oposisi adalah untuk menjaga satu kesatuan koalisi merah putih. Dalam koalisi tersebut terdapat empat partai lain, Gerindra, PPP, PKS dan PAN, yang sama-sama mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaDitanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait
Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaCerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran
Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnya