Jadi anggota BPK, Harry Azhar mundur dari Golkar
Merdeka.com - Politikus Golkar Harry Azhar Azis terpilih dalam voting pemilihan anggota BPK di Komisi XI DPR. Harry pun siap mundur dari Golkar untuk menjaga independensi BPK.
Dia akan menyiapkan langsung surat pengunduran diri kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Dia paham betul, anggota BPK tak boleh menjadi anggota partai.
"Mungkin beberapa saat atau setelah, tapi mungkin sebelum dilantik. Nanti kan polanya ini kan dilaporkan ke paripurna. Lalu paripurna kirim ke presiden, nanti barangkali Pak SBY yang menandatangani surat pengangkatannya. Nanti baru dilantik katanya tanggal 20 atau 21 Oktober di MA," kata Harry di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9).
Harry menjamin bahwa kinerjanya sebagai anggota BPK bakal independen dan lepas dari intervensi Golkar. Dia berjanji akan membedakan kinerjanya di DPR dan di BPK.
"Dijamin, karena saya bukan lagi anggota partai. Saya sering mengatakan DPR saya sebagai politisi adalah anggota partai. Jadi, kalau partai mengatakan A kemudian saya B, maka saya punya sanksi untuk direcall. Tapi, kalau di BPK saya bukan lagi anggota partai. Jadi, partai mengatakan A, saya B tidak ada lagi partai untuk merecall," terang dia.
Harry akan meningkatkan kualitas pemeriksaan bagi BPK ke depan. Kemudian, dia juga akan memperkuat sistem kinerja auditor dengan pengawasan yang ketat. "Nanti ada timbal balik dengan pemeriksaan dengan wujud pengawasan. Nanti kita lapor ke DPR, karena DPR wujudnya pengawasan," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaGolkar: Parpol yang Usulkan Hak Angket Tak Bakal Kompak
PKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaGolkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Soal Hakim Gugurkan Status Tersangka Eddy Hiariej dengan KUHAP: 20 Tahun SOP Digunakan Tidak Ada Persoalan
Penetapan Eddy Hiariej sebagai tersangka oleh KPK dinyatakan gugur setelah praperadilan guru besar Ilmu Hukum Pidana itu dikabulkan Pengadilan Negeri Jaksel.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnya