Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isu reshuffle makin kuat, menteri-menteri Jokowi kalem hingga cuek

Isu reshuffle makin kuat, menteri-menteri Jokowi kalem hingga cuek Jokowi lantik menteri Kabinet Kerja. ©setpres/laily rachev

Merdeka.com - Baru enam bulan Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Jokowi bekerja, sejumlah ketidakpuasan muncul, terutama menyoroti kinerja menteri-menteri di bidang ekonomi. Isu reshuffle alias perombakan kabinet pun disuarakan.

Presiden Jokowi diminta melakukan pergantian personel di kabinetnya terutama yang membidangi ekonomi. Seperti yang disuarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang meminta reshuffle dipercepat. Kadin menilai para menteri ekonomi kabinet kerja tidak sensitif akan harga kebutuhan pokok masyarakat selepas pencabutan subsidi energi.

"Maka, reshuffle kabinet yang sudah diagendakan Presiden Joko Widodo sebaiknya dipercepat dengan merombak tim ekonomi kabinet," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hukum dan Hubungan Antarlembaga Bambang Soesatyo, di Jakarta, Minggu (3/5).

Perombakan kabinet, menurut Bambang, dibutuhkan lantaran popularitas pemerintah tengah merosot. Dia mengutip sebuah survei menyebut sekitar 66,6 persen publik tidak puas pada kinerja pemerintah di bidang ekonomi karena melambungnya harga komoditas kebutuhan pokok, gas, listrik, serta naik-turunnya harga bahan bakar minyak.

Hal yang sama dilontarkan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Dia mengatakan menteri ekonomi pilihan Presiden Jokowi sangat lemah dalam mengatasi kondisi perekonomian tanah air.

"Tim ekonomi Jokowi kabinet ini lemah. Dolar. Ekonomi kita turun drastis pengadaan pangan. BBM kita naik, nelayan kita tidak bisa melaut," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/4).

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini juga turut menyoroti pengadaan beras. Agus menyoroti ketersediaan raskin (beras miskin) yang tidak dinikmati oleh masyarakat miskin.

"Raskin dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah. Sedangkan warga miskin sudah sedikit konsumsi raskin," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang awalnya enggan berkomentar, belakangan malah menyatakan perombakan kabinet perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah. "Ya karena banyak perlu peningkatan kinerja tentu dibutuhkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya," tutur JK di kantornya, Senin (4/5).

Meski demikian, JK masih enggan mengungkap jadwal reshuffle kabinet akan dilakukan. Namun, sudah muncul proyeksi Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla akan melakukan reshuffle kabinet usai perayaan Idul Fitri.

"Ya tentu dalam waktu ke depan ini lah. Belum kita bicarakan waktunya. Tetapi ya saya kira tidak (habis lebaran). Tentu pada waktunya apabila dipandang perlu," singkat JK.

Presiden Jokowi sendiri sepertinya masih enggan bicara soal isu ini. Bahkan Jokowi berusaha mengalihkan pertanyaan ketika disinggung soal penyataan Wapres Jusuf Kalla dukung pergantian kabinet.

"Hah? Apa? Ya tanya Pak JK. Nanya ini loh nusantara sehat, bagaimana sih. Kita kan baru saja bicara soal nusantara sehat, kamu (wartawan) itu bagaimana?" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/5) malam.

Ketika ditanya kembali mengenai rencana reshuffle menteri, Jokowi hanya melempar senyum. "Tanya soal Tim Nusantara Sehat. Kalau enggak ada ya sudah," tutup Jokowi.

Bagaimana tanggapan para menteri Kabinet Kerja terkait isu perombakan kabinet ini? Berikut rangkumannya:

Menteri Yuddy ngaku belum pernah dengar

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendengar rencana reshuffle. "Belum pernah mendengar ada rencana-rencana itu," ujar Yuddy di Universitas Nasional, Jakarta, Sabtu (25/4).Menurutnya, isu tentang reshuffle hanya obrolan di masyarakat atas rilisan survei. Dia tak mau menanggapi berlebih dan menganggap itu masukan untuk memperbaiki kinerja pemerintah.Sebenarnya, ujar Yuddy, Presiden Jokowi selalu melakukan evaluasi kerja terhadap menteri-menterinya. Tapi tak perlu sampai semuanya tahu."Bapak Presiden sendiri kalau yang namanya melakukan evaluasi, Presiden melakukannya setiap saat," ungkapnya.Dalam evaluasi itu, lanjutnya, Jokowi juga memberikan catatan-catatan mengenai kinerja menteri-menterinya. Oleh karena itu, dia tak yakin bila dikatakan akan ada pergantian menteri di Kabinet Kerja. "Saya belum pernah dengar (reshuffle) baik langsung atau tidak langsung dari presiden baik yang dibicarakan atau isu di pemerintahan," tegasnya.

Menkeu Bambang cuek

Kinerja tim ekonomi Jokowi-Jusuf Kalla dalam Kabinet Kerja pada semester pertama dinilai lemah. Lemahnya Dolar hingga kenaikan harga elpiji membuat masyarakat makin gerah dengan kondisi ini.Gembar-gembor isu reshuffle tim ekonomi bahkan santer diteriakan para pengamat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas jeleknya kondisi ekonomi. Mereka sepaham bahwa semester pertama Kabinet Kerja tidak berjalan maksimal.Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro merupakan sosok yang disebut-sebut dalam survei, masuk jajaran harus dicopot. Seolah tak peduli, mantan wakil menteri keuangan ini cuek menanggapi tudingan tersebut. "Terserah saja," kata Bambang singkat di Jakarta, Selasa (28/4).

Sofyan Djalil & Saleh Husin tak ambil pusing

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku tak mau ambil pusing dengan desakan beberapa pihak yang menginginkan tim ekonomi Jokowi-JK dirombak. Dia mengaku hanya ingin fokus menjalankan deretan program yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi)."Itu hak prerogatif Presiden yang bikin kabinet. Kinerjanya yang menilai pihak lain, menterinya tidak bisa lihat diri sendiri," ujar Sofyan di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (29/4).

"Biar Presiden menilai," tambahnya.Hal senada juga diutarakan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Saleh mengaku tidak memikirkan isu reshuffle kabinet. "Kita yang penting kerja saja lah," singkatnya.

Menteri Ferry Baldan kalem

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan mengaku santai dengan potensi adanya reshuffle Kabinet Kerja. Menurut Ferry, tugasnya sebagai menteri adalah membantu program-program Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla."Kita ini namanya ditugaskan, diminta, ditugaskan untuk membantu. Pada saat dia (Presiden Jokowi) tidak merasa terbantu, masak kita harus marah ke dia. Tenang saja, kalem saja lah," tutur Ferry di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (5/5).Beredar kabar reshuffle kabinet akan dilakukan usai perayaan Idul Fitri. Ferry pun menanggapi kabar ini secara ringan. "Mau lebaran, mau mudik, mau apa, enteng-enteng saja lah. Normal saja hidup," ucap Ferry.Ferry menilai, dirinya sudah berupaya semaksimal mungkin menjalankan tugas sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional."Saya di internal di kementerian, saya tiap minggu saya adakan rapim, evaluasi yang lalu apa yang harus kita kerjakan apa, yang harus kita insertkan di program minggu depan. Nanti minggu depannya lagi terus," tuturnya.Dinilai berhasil atau tidak, lanjut Ferry, masyarakat dan presiden yang menentukan. "Yang merasakan masyarakat, yang merasakan jajaran, yang merasakan presiden, udah gitu aja. Masak kita bilang on the track. Tahu-tahu offside kita," tutup Ferry.

Menteri Tedjo serahkan ke Jokowi

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno enggan berspekulasi lebih jauh dan tak mau berkomentar panjang soal pergantian sejumlah menteri."Tanya Pak JK, saya kan enggak punya hak buat bicara itu. Kita serahkan ke pimpinan," kata Tedjo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/5).Menurut Tedjo, belum ada pembicaraan khusus dari Presiden Jokowi kepada dirinya soal pergantian sejumlah menteri. Tedjo menegaskan, Jokowi hanya memberikan arahan kepada menteri-menterinya agar bekerja optimal dan saling berkoordinasi."Harusnya tanya Pak Jokowi, jangan tanya saya. Dia memberikan arahan secara umum kepada kami yang penting bisa kerjasama antar kementerian dan lembaga," jelas Politikus NasDem itu.Tedjo menambahkan, Presiden Jokowi selalu memberikan arahan kepada semua menteri-menterinya ketika tiap kali digelar rapat di Istana. Sedangkan untuk koordinasi di tingkat menteri dan lembaga di bawahnya, kata Tedjo, tidak ada masalah."Kami rutin koordinasi, enggak ada masalah, tugas-tugas yang perlu koordinasi selalu dikumpulkan kami koordinasikan dan berjalan dengan lancar," tutup Tedjo.Di tempat yang saman, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga enggan memberikan komentar soal reshuffle kabinet. Dia menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah menyampaikan rencana merombak kabinet kepadanya."Enggak tahu saya. Masak kalau Pak Jokowi-JK mau reshuffle ngomong ke menteri? Ya enggak mungkin lah. Diam-diam, tahu-tahu kena, kan begitu," kata mantan Kasad itu.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?

Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.

Baca Selengkapnya
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet

Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.

Baca Selengkapnya
Reshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini
Reshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini

Presiden Jokowi akan melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Jawab Isu Jokowi Terlibat Dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran
Istana Jawab Isu Jokowi Terlibat Dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Ari menegaskan Presiden Jokowi saat ini tengah fokus menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur

Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jawaban Santai Cak Imin Dapat Salam dari Jokowi
Jawaban Santai Cak Imin Dapat Salam dari Jokowi

Pesan Jokowi untuk Cak Imin itu sebelumnya dititipkan lewat dua kader PKB yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Gerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran
Gerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran

Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang

Baca Selengkapnya