Istana Disebut Tak Dalam Posisi Berkepentingan Campuri Pemilihan Ketum Golkar
Merdeka.com - Nama tiga menteri Kabinet Indonesia Maju disebut-sebut ikut campur dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Salah satunya, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno.
Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman menegaskan, Istana sama sekali tidak berada pada posisi mendukung salah satu bakal calon ketua umum Golkar.
"Tidak ada campur tangan dari Istana," tegasnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/11).
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily membantah tudingan adanya tiga menteri Jokowi ikut campur dalam masalah pemilihan ketua umum Partai Golkar.
"Sudahlah, enggak usah ngigau ngomong kemana-mana. Munas sudah di depan mata, tinggal beberapa hari ke depan. Kalau mau maju jadi calon ketua umum, yakinkan para pemegang suara dengan konsep dan gagasan untuk kemajuan Partai Golkar lima tahun ke depan," ujar Ace di Jakarta.
Berdasarkan pengalaman, dia yakin kader Golkar tak akan terpengaruh dengan berbagai isu liar setiap proses pemilihan Ketum. Sebab, lanjut dia, Golkar merupakan partai yang dewasa dan matang dalam berdemokrasi.
Menurut pengamat politik Universitas Airlangga, Hari Fitrianto tudingan dari salah satu loyalis caketum Golkar tersebut tidak relevan.
"Tuduhan Istana mengintervensi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar sebenarnya itu tidak relevan, secara realitas politik, Istana tidak dalam posisi berkepentingan untuk ikut mempengaruhi siapa yang akan menjadi Ketum Golkar," tegas Hari.
Hari mengatakan Golkar merupakan partai yang loyal dalam mendukung pemerintahan Jokowi. Siapapun yang terpilih jadi ketum Golkar, lanjut dia, tentunya tak akan berpaling dari poros kekuasaan Jokowi.
"Tinggal para calon ini yang justru berlomba untuk dapat menyesuaikan diri sehingga relevan dengan visi pemerintahan Jokowi saat ini dan ke depan," tambah Hari.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaZulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Kepala Desa Jaga Pemilu 2024 Agar Damai dan Tak Ada Kecurangan
"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca Selengkapnya