Irman Gusman ajak mahasiswa Jambi jauhi money politics
Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman meminta kepada mahasiswa Universitas Jambi untuk tidak pada katakan pada money politics (politik uang). Pasalnya, sebagai generasi penerus bangsa, hal itu dapat merusak moral demokrasi di Indonesia.
"Memang kita harus akui kita memiliki budaya seperti itu. Oleh karena itu, mari kita dorong agar adik-adik bisa bersama bergotong-royong melawan money politics," kata Irman saat menyampaikan materi kuliah umum bertema 'Kepemimpinan Menuju Negara Adidaya' di Ruang Senat Rektor, Universitas Jambi, Jambi, Selasa, (24/3).
Capres Konvensi Demokrat ini mengklaim, pada saat berkampanye kepada masyarakat tidak pernah menghamburkan uang. Sebab, kata Irman, sejak dari awal ia mencalonkan sebagai DPD ingin mengutamakan pendidikan politik cerdas.
"Kalau berkampanye itu memakai uang ya sah-sah saja. Kan uang itu juga digunakan untuk transportasi, konsumsi, dan lain-lain. Intinya harus mencerdaskan masyarakat," pungkas dia.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak para calon legislatif yang berada di Provinsi Jambi untuk berkampanye tidak menggunakan money politic.
"Kalau mau jadi wakil rakyat, jangan pakai uang (politic money)," cetus pria berketurunan Sumatra Barat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MUI: Serangan Fajar Bagian dari Politik Uang Itu Haram
"Kalau dalam agama itu hukumnya haram, karena serangan fajar bagian dari money politics."
Baca SelengkapnyaBawaslu Malang Selidiki Dugaan Praktik Politik Uang Jelang Pemilu
Bahwa terduga mengaku rutin membagikan uang kepada masyarakat setempat terutama saat Jumat Legi.
Baca SelengkapnyaBingung Menyikapi Money Politik? Ini Tips dari Mahfud MD
Jika ditekan seseorang untuk memilih nama-nama tertentu, dia pun menyarankan untuk di-iyakan saja. Tetapi pada hari H nanti, silakan memilih sesuai hari nurani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies
Hasan tetap menitik beratkan jika pemilih bukan seperti uang yang bisa langsung dipindahkan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pamekasan Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-Bagi Uang, Ini Alasannya
Bawaslu Pamekasan menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang oleh Gus Miftah.
Baca Selengkapnya