Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhi Wibowo meminta kepada kedua pasangan capres dan cawapres, Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK, tak saling menjelekan dalam debat terbuka besok, Minggu (15/6). Karena debat seharusnya diisi dengan mempromosikan visi misi capres kepada masyarakat.

"Jadi saya justru titipkan kepada mereka (kedua capres dan cawapres) jangan saling memburukan tetapi yang harus dilakukan jual apa yang dilakukan Indonesia ke depan sehingga masyarakat optimis. Jadi suatu saat rakyat yakin akan memilih. Kalau tidak sesuai, rakyat boleh menagih janji," kata Pramono kepada wartawan usai memberikan pembekalan kepada peserta 'Indonesia Mengajar' di Wisma Handayani, Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (12/6).

Lebih lanjut, Pramono mengatakan kedua pasangan seharusnya dapat belajar dari kekurangan diri masing-masing. Sebab, aksi saling menjelekan-jelekan dapat merugikan baik diri sendiri maupun tim suksesnya.

"Tapi jauh lebih baik manusia belajar dan sempurnakan diri. Itu lebih baik, daripada dia merasa sempurna dan tidak mau berubah," ujarnya.

"Semua itu pada dasarnya sudah menyiapkan, ingat debat itu ditonton oleh masyarakat Indonesia. Andai debat terlihat kurang menyiapkan yang rugi diri sendiri dengan yang lainnya," tambah salah satu peserta konvensi Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelenggarakan debat kedua di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu (15/6). Debat kedua ini hanya akan diikuti antar capres. KPU juga telah resmi menunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai moderator dalam acara debat kedua ini. Nantinya acara debat juga akan disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional. Ahmad Erani Yustika merupakan Profesor Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.