Merdeka.com - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana angkat suara terkait pilpres yang bakal digelar 5 hari lagi. Meski tidak vulgar menyatakan mendukung pasangan calon tertentu, Denny memberikan tips kepada para pengikutnya (followers) di Twitter dalam memilih.

"Ada yang tanya pilpres saya milih apa? Sebagaimana TNI, PNS seperti saya juga diwajibkan tidak partisan. Tetapi saya memilih tanpa beban moral," kata Denny seperti dikutip merdeka.com dari akun Twitter-nya, Jumat (4/7).

Dari berbagai macam alasan, jelas Denny, satu faktor yang paling dia pertimbangkan adalah capres mana yang paling antikorupsi.

"Dengan kriteria paling antikorupsi tersebut, tidak sulit menentukan di pilpres 9 Juli mendatang," kata Denny.

Profesor bidang hukum ini memaparkan ada tiga indikator yang bisa dijadikan acuan. Pertama, melihat rekam jejak capres dan partai-partai koalisi pendukungnya. Kedua, lihat tokoh-tokoh dan orang-orang baik antikorupsi ada pada capres yang mana.

"Biasanya orang baik dan tokoh antikorupsi itu secara lantang menyuarakan dukungannya ketika KPK diganggu para koruptor," kata Denny.

Ketiga, kata Denny, "Lihat ketum/presiden dari partai koalisi capres mana yang terbanyak menjadi tersangka, terdakwa atau terpidana korupsi."