Ini penyebab Golkar gagal di pilpres era Akbar dan JK versi Ical
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, mengatakan salah satu penyebab Golkar gagal di Pilpres 2004 dan 2009 di masa kepemimpinan Akbar Tandjung adalah, tidak solidnya hubungan antara elit dan dan kader. Dia berharap, hal itu tidak terulang dalam Pemilu 2014.
"Hal itu dikarenakan tidak adanya satu gerakan politik yang sama, tidak ada skenario politik yang satu, yang tunggal," kata Ical dalam penutupan Rapimnas Golkar ke V di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11).
Dalam era Akbar, lanjut Ical, masih terdapat alternatif-alternatif skenario politik yang mengakibatkan mesin politik partai tidak bekerja optimal. "Para elit dan kader partai tidak menyatu dan satu langkah dan strategi politik."
Ical meminta, pada Pemilu 2014 nanti, solidaritas partai menjadi sebuah keharusan jika Golkar dapat memenangkan pileg dan pilpres sekaligus. Kepada para kader, Ical meminta, Golkar harus terdepan dalam pembentukan opini.
"Kita harus menjadi pelopor dan contoh dalam berpolitik yang berkualitas dan demokratis," pungkasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaGolkar mengatakan penilaian Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap kinerja Menhan Prabowo bentuk kontradiksi politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya