Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini dugaan intelijen penyebab ditembak jatuhnya MH17

Ini dugaan intelijen penyebab ditembak jatuhnya MH17 Malaysia Airlines jatuh di Ukraina. ©AFP PHOTO/DOMINIQUE FAGET

Merdeka.com - Sejumlah spekulasi menyeruak terkait ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17. Berbagai pihak menilai kejadian tidak terlepas dari dinginnya hubungan antara Ukraina dengan Rusia.

Dua negara juga saling tuding mengenai pelaku penembakan. Amerika Serikat meminta agar Rusia dan Ukraina segala melakukan gencatan senjata, dan fokus melakukan penyelidikan.

"Meskipun pada saat ini informasi yang ada belum lengkap, dapat dipastikan bahwa insiden ini terjadi di tengah-tengah krisis di Ukraina yang dipicu oleh dukungan Rusia untuk kaum separatis, baik dalam bentuk senjata, perlengkapan, maupun pelatihan," kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest.

Namun ada juga pengakuan Igor Girkin, tokoh pemberontak pro Rusia yang mengklaim sebagai menteri dari Republik Rakyat Donetsk. Dia sesumbar bahwa pihaknya yang telah menembak jatuh pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines di wilayah udara perbatasan Ukraina.

Berikut dugaan intelijen penyebab ditembak jatuhnya MH17:

Malaysia Airlines diduga pesawat Presiden Putin

Analisa ditembaknya pesawat Malaysia Airlines karena pesawat itu diduga pesawat Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu faktor memperkuat adalah, kesamaan rute penerbangan pesawat kepresidenan Vladimir Putin, IL-96.Seperti dikutip Rusia Today, Jumat (18/7), pesawat Putin dan Malaysia Airlines berada dalam jalur penerbangan yang sama. Pesawat kepresidenan melintas pada pukul 16.21 waktu Moskow dan Malaysia Airlines melintas pada 15.44 waktu Moskow."Kontur dari pesawat serupa, dimensi linear juga sangat mirip, seperti warna (Malaysia Airlines memiliki garis biru merah di badan pesawat yang serupa dengan pesawat kepresidenan Putin), pada jarak cukup jauh mereka hampir identik," kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat (18/7).Sementara itu, seorang narasumber mengatakan kepada portal berita online Gazeta.ru, pesawat kepresidenan Putin berangkat dari Vnukovo-3 tapi tidak melintasi daerah konflik antara Rusia dan Ukraina tersebut."Putin hanya memiliki satu jet (Board One), dia tidak pernah terbang dengan menggunakan pesawat lain. Pesawat ini selalu lepas landas dari Vnukovo-3, tapi pesawat kepresidenan ini tidak terbang melintasi Ukraina untuk beberapa saat," kata sumber dari terminal Vnukovo-3.Sementara itu, Putin diketahui tengah dalam perjalanan dari Brazil menuju Moskow untuk menghadiri BRICS summit."Tragedi ini tidak mungkin terjadi jika ada perdamaian di tanah ini, jika tindakan militer di tenggara Ukraina tidak dilanjutkan," ujar Putin, Kamis (17/7).

Pemberontak balas dendam setelah diserang Ukraina

Pesawat Malaysia Airlines ditembak saat berada di udara. Pihak Ukraina dan Rusia saling tuding sebagai pelaku. Peristiwa yang menewaskan 298 orang itu masih menjadi misteri.Pengamat intelijen Prayitno Ramelan mempertanyakan apakah tidak ada pemberitahuan adanya konflik bersenjata di wilayah yang melibatkan senjata berat dan pesawat tempur. Padahal, satu hari sebelumnya pesawat tempur Ukraina Sukhoi 25 telah ditembak jatuh oleh pesawat tempur Rusia."Mestinya perusahaan penerbangan lebih hati-hati dan menghindari wilayah konflik," kata Prayitno dikutip dalam blognya www.ramalan intelijen.net, Jumat (18/7)."Bisa saja para pemberontak yang melakukan penembakan dengan peluru kendali SA-17 (BUK series), karena satu hari sebelumnya mereka diserang oleh pesawat tempur Ukraina," tambahnya.

Penembak salah sasaran?

Sebuah percakapan yang disadap oleh otoritas keamanan Ukraina mengungkapkan siapa pelaku di balik aksi penembakan roket terhadap Boeing 777 Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Pelaku tidak mengira jika yang mereka tembak adalah pesawat sipil yang berisi ratusan penumpang.Seperti dikutip dari news.com.au, Jumat (18/7), percakapan itu berlangsung tidak lama setelah pesawat dengan nomor penerbangan MH17 itu jatuh.Berdasarkan data yang dirilis pihak Ukraina, beberapa orang yang terlibat dalam percakapan telepon itu diidentifikasi sebagai pemberontak pro Rusia, seorang pejabat Rusia, dan seorang pejabat di GRU atau dinas intelijen Rusia.Berikut isi percakapan yang salah satunya membicarakan dokumen milik penumpang Indonesia yang ditemukan.Igor Bezler (IB): Kami baru saja menembak jatuh sebuah pesawat. Grup Minera. Pesawat jatuh di wilayah Yenakievo (Ukraina).Vasili Geranin: Pilot, bagaimana dengan pilotnya?IB: Hilang dan sedang dicari. Kondisi berasap.VG: Berapa lama (penembakan pesawat).IB: Sekitar 30 menit lalu.Percakapan itu kemudian terhenti. Karena pemberontak pro Rusia itu mengecek lokasi jatuhnya pesawat dan mengetahui telah menembak sebuah pesawat sipil. Percakapan lanjutan ini terjadi 40 menit setelah percakapan pertama.'Major': Ini adalah pasukan Chernukhin yang menembak pesawat dari Chernukhin check point. Mereka adalah pasukan (Cossaks) yang berada di Chernukhino.'Greek': Yes, Major.'Major': Pesawat hancur di udara di area pertambangan Petropavlovskaya. Kami menemukan 200 (kode untuk korban tewas). Sipil.'Greek': Baiklah, (informasi) apa yang kamu miliki di sana?'Major': Itu adalah 100 persen pesawat penumpang sipil'Greek': Apakah ada banyak orang di sana?'Major': Ya Tuhan! reruntuhan pesawat jatuh ke halaman rumah!'Greek': Apa jenis pesawatnya?'Major': Saya belum bisa memastikan, saya belum mendatangi lokasi. Saya hanya meninjau lokasi tempat bagian pesawat pertama kali jatuh. Ada sisa-sisa bagian pesawat, kursi, dan mayat.'Greek': Apakah ada sisa senjata di sana?'Major': Tidak ada, semuanya benda-benda milik penumpang seperti obat-obatan, handuk, tisu toilet.'Greek': Apakah ada dokumen?'Major': Ya, milik satu pelajar Indonesia dari universitas di Thompson.

Penembak bukan militer profesional

Pengamat intelijen Prayitno Ramelan menilai pelaku penembakan bukan militer profesional. Sehingga sangat besar kemungkinan pelaku mengira MH17 adalah pesawat penyerang. "Karena itu langsung ditembak tanpa dilakukan cross check. Ataukah mereka hanya diperalat untuk menembak?" tanya Prayitno.Menurut Prayitno, Buk surface-to-air misil adalah sistem rudal permukaan-ke-udara yang pertama kali dikembangkan di Uni Soviet dan terus diproduksi oleh Rusia. BUK dengan tipe SA-17, lanjutnya, dirancang untuk menembak rudal jelajah, pesawat, helikopter dan jarak pendek rudal balistik."Dikembangkan oleh perusahaan Moscow Almaz-Antey, diduga telah digunakan selama perang Rusia dengan Georgia di wilayah Ossetia Selatan pada tahun 2008," ungkapnya.Prayitno mengatakan, terdapat dua model Buk peluncur - the Buk-M1-2 dan Buk-M2E. Buk-M1-2, kisaran target hingga 25km (82.000 ft) dirancang untuk pertahanan udara saat ini dan masa depan, berkecepatan tinggi manuver taktis."Buk-M2E dirancang untuk menghancurkan target taktis dan strategis, pesawat, helikopter, rudal jelajah," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita
Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Sempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Mesir Pernah Diancam Amerika dan Eropa Akibat Tutup Jalur Penghubung Strategis Israel
Mesir Pernah Diancam Amerika dan Eropa Akibat Tutup Jalur Penghubung Strategis Israel

Terusan yang berada di Mesir itu sempat menjadi 'pusat konflik' antara Amerika, Eropa, dengan Mesir.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pengemudi yang Mobilnya Terbakar Akibat Petasan dari Remaja Konvoi di Jakbar
Kesaksian Pengemudi yang Mobilnya Terbakar Akibat Petasan dari Remaja Konvoi di Jakbar

Michael tak menyangka ternyata percikan api dari petasan masuk ke sela-sela kolong mobilnya yang membuat muncul api

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Seorang Ayah Naik Pesawat yang Dipiloti Anaknya Sendiri, Ternyata Ada Kisah Mengharukan di Baliknya
Momen Haru Seorang Ayah Naik Pesawat yang Dipiloti Anaknya Sendiri, Ternyata Ada Kisah Mengharukan di Baliknya

Bikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya