Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini 5 pernyataan kontroversial Fahri Hamzah soal KPK

Ini 5 pernyataan kontroversial Fahri Hamzah soal KPK Fahri Hamzah. ©2013 Merdeka.com/Vany Nestia Jayani

Merdeka.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah beberapa kali tercatat mengeluarkan pernyataan kontroversial dan bikin kuping panas. Misalnya ketika dia melontarkan pernyataan tentang pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiga tahun lalu.

Padahal waktu itu KPK sedang getol menelisik kasus suap melibatkan anggota DPR. Sehingga lembaga anti korupsi itu harus memanggil beberapa anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.

"Delapan tahun sudah, KPK gagal menjawab untuk menangani korupsi sistemik padahal DPR sudah memberikan dukungan luar biasa," kata Fahri di Gedung DPR/MPR, Selasa (4/10/2011).

Komentar itu pun berbuah kecaman dari berbagai pihak yang mendukung eksistensi KPK. Demo pembelaan terhadap KPK muncul di beberapa daerah, salah satunya di depan gedung KPK.

Baru-baru ini, Fahri kembali mengumbar pernyataan-pernyataan panas soal KPK. Penyebabnya, KPK hendak menyita mobil yang disebut-sebut milik tersangka suap daging impor, Luthfi Hasan Ishaaq yang juga bekas Presiden PKS.

Berikut ini beberapa pernyataan kontroversial Fahri Hamzah soal KPK:

Membubarkan KPK

Anda tentu ingat dengan pernyataan Fahri yang satu ini. Dia melontarkan gagasan pembubaran KPK. Ini dia katakan ketika komisi tengah gencar menelisik dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah anggota DPR. KPK waktu itu hendak memanggil sejumlah anggota badan anggaran DPR."Lebih baik KPK dibubarkan. Karena saya tidak percaya dengan adanya institusi superbody dalam demokrasi," ucap Fahri. Dia berdalih, "delapan tahun sudah, KPK gagal menjawab untuk menangani korupsi sistemik padahal DPR sudah memberikan dukungan luar biasa," kata Fahri, 4 Oktober 2011.

KPK membusukkan sistem

Waktu itu Fahri Hamzah menilai KPK berupaya membusukkan sistem ketatanegaraan. Menurut dia, bila KPK terus menerus menangkapi sejumlah anggota DPR yang melakukan korupsi, itu sama dengan membusukkan sistem. "Sembilan tahun mengacak-acak lembaga dan semua orang tapi korupsi tidak bisa dihentikan," ujar Fahri.

Sebut KPK ngawur

Fahri, Wakil Sekjen DPP PKS membantah jika ada aliran uang dari Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq masuk ke PKS. Oleh karena itu, sebagai partai politik yang berbadan hukum, PKS tidak bisa dibekukan tanpa dasar bukti yang jelas.Dalam kasus suap impor daging sapi, kata bekas Wakil Komisi III DPR itu, Luthfi Hasan tidak menerima uang dari Fathanah. "Ini KPK ngawur. Ini ngancam kita agar kita kendor, tapi kita enggak kendor," ucapnya.

Akan melaporkan KPK ke polisi

Fahri Hamzah mengibaratkan partai PKS seperti mall. Menurut dia masalah yang sedang terjadi dengan PKS karena ada seseorang menitipkan mobil di kantor PKS lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin mengambilnya."Dalam keadaan ini PKS seperti mall saja. Contohnya, Anda masuk ke mall, anda ambil kartu parkir, anda masuk ke dalam mall belanja. Tidak bisa mobil anda sembarangan ambil harus pakai surat. Jangan didramatisir lah," kata Fahri Hamzah , di Restoren Ciew mie, Jalan TB Simatupang, Jakarta selatan, (12/5).Oleh sebab itu dia akan melaporkan 10 orang yang hendak menyita mobil itu ke polisi, termasuk Juru Bicara KPK Johan Budi. "Johan Budi termasuk dalam 10 orang itu. Kemungkinan lima sampai tujuh laporan kita buat terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan KPK," kata Fahri.

Tantang KPK periksa SBY

Fahri sempat menantang KPK untuk membekukan Partai Demokrat dan memanggil Presiden SBY. Menurut Fahri, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu jelas dan gamblang ada aliran dana pencucian uang masuk kedalam kongres."Adili dulu Partai Demokrat. Dalam persidangan Grup Permai diangkut ke Bandung, sudah ada kesaksian, mobil boks. Sudah bubarin saja dulu Partai Demokrat baru bicara PKS," kata Fahri di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (11/5).Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah dengan lantang menantang KPK untuk memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro (Ibas)."Kalau Anda mau periksa harus SBY dulu, selesai. Karena uang itu jelas mengalirnya, semua sekuriti dan saksi sudah jelas. Bekukan dulu Partai Demokrat melalui pembiayaan kongres, melalui Nazar dan kawan-kawan," tegas Fahri di Kantor DPP PKS.

Baca juga: Abraham Samad: Kasus suap impor daging bukan KPK vs PKS Laporkan KPK, hak PKS bela diri 4 Perlawanan Fahri Hamzah kepada KPK PKS: KPK arogan dan sok kuasa PKS: Kami bukan penjahat!

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Daftar Kontroversi Ketua KPU Hasyim As'yari Sebelum Disanksi Langgar Etik Pencalonan Gibran

Daftar Kontroversi Ketua KPU Hasyim As'yari Sebelum Disanksi Langgar Etik Pencalonan Gibran

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari dinyatakan melanggar Kode Etik Penyelenggara Pemilu oleh DKPP terkait pencalonan Gibran

Baca Selengkapnya
Disinggung soal Harun Masiku, Hasto Minta Lebih Baik KPK Fokus Kecurangan Bansos

Disinggung soal Harun Masiku, Hasto Minta Lebih Baik KPK Fokus Kecurangan Bansos

Menurutnya penyimpangan itu harus diusut karena KPK merupakan harapan dalam menegakan hukum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Langgar Etik, Ini Hal yang Memberatkan Putusan

Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Langgar Etik, Ini Hal yang Memberatkan Putusan

Firli Bahuri dinyatakan terbukti bersalah melanggar etik karena bertemu dengan Eks Mentan SYL.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran

Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran

Menurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.

Baca Selengkapnya
Selain Periksa Firli soal Harta di Luar LHKPN, Polisi juga Minta Keterangan 5 Saksi Lain

Selain Periksa Firli soal Harta di Luar LHKPN, Polisi juga Minta Keterangan 5 Saksi Lain

Ade Safri juga memastikan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri akan memenuhi panggilan penyidik di Bareskrim Polri, Rabu ini.

Baca Selengkapnya
KPK Soal Hakim Gugurkan Status Tersangka Eddy Hiariej dengan KUHAP: 20 Tahun SOP Digunakan Tidak Ada Persoalan

KPK Soal Hakim Gugurkan Status Tersangka Eddy Hiariej dengan KUHAP: 20 Tahun SOP Digunakan Tidak Ada Persoalan

Penetapan Eddy Hiariej sebagai tersangka oleh KPK dinyatakan gugur setelah praperadilan guru besar Ilmu Hukum Pidana itu dikabulkan Pengadilan Negeri Jaksel.

Baca Selengkapnya
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad jadi Saksi Kasus Korupsi APD Kemenkes

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad jadi Saksi Kasus Korupsi APD Kemenkes

KPK memanggil Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad Al-haddar untuk diperiksa keterkaitannya atas kasus korupsi pengadaan Alat Alat Pelindung Diri (APD) Kemenkes RI

Baca Selengkapnya