Ical gandeng Jokowi? Mimpi kali ye...
Merdeka.com - Jika dipasangkan dengan Jokowi, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie diperkirakan akan memenangkan Pemilihan Presiden 2014 mengalahkan pesaingnya. Tapi sepertinya, duet ini hanya mimpi yang sulit jadi kenyataan.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbarunya. Ada tiga pasangan lintas partai yang diduetkan. Hasilnya Ical-Jokowi akan unggul dari Megawati-Jusuf Kalla, dan Prabowo-Hatta Rajasa.
"Dari tiga kandidat tersebut maka Aburizal dan Jokowi menang dengan 36 persen. Megawati-JK 22,9 persen, Prabowo-Hatta 10,1 persen, dan 31 persen belum memutuskan. Mengapa mereka unggul? Karena dua kandidat ini baru dari yang lain," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Minggu (16/3) lalu.
Tapi, bisakah duet Ical-Jokowi terwujud?
Jokowi sendiri menyatakan tidak kepikiran. Sambil bercanda dia juga mengatakan masak jadi unggulan hanya diusung sebagai cawapres. "Saya mau ngurus macet, banjir, Rusun Kampung Deret, Super Kampung, Marunda, Sunter, Muara Baru, Pluit, Ciliwung, Pesanggrahan, Angke. Saya nggak mau mikir ke situ."
"Masak rangking satu jadi cawapres, rating tinggi cawapres, ini guyonan lho," ujar Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Senin (18/3).
Peneliti Madya bidang politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syafuan Rozi menilai Jokowi akan dihukum oleh pemilihnya jika dia tergoda dan memutuskan bergabung dengan Aburizal Bakrie maju di Pilpres 2014.
"Yang pasti Jokowi belum tentu mau. Kalau dia meninggalkan jabatan sebagai gubernur, konstituen akan marah. Belum selesai tugas sebagai gubernur sudah loncat lagi. Risiko kalahnya terlalu besar jika berduet dengan Aburizal," ujar Syafuan dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (19/3).
Saat ini, lanjut Syafuan, Jokowi masih menikmati masa-masa 'bulan madu' dengan warga Jakarta. Namun dalam satu tahun ke depan, tentu masyarakat khususnya warga Jakarta sudah bisa menilai kinerja Jokowi. Terutama janji dia mengatasi banjir, macet, dan lain-lain.
"Buktinya, saat ini monorail belum terwujud, kereta api bawah tanah apalagi. Tahun depan pasti ada banjir lagi. Kalau itu semua belum teratasi, tentu saja Jokowi akan menjadi sasaran amarah pemilih," imbuh Syafuan.
Di sisi lain, jika Golkar atau Ical tetap ngebet berduet dengan Jokowi, hal itu akan menjadi blunder, karena Jokowi belum bisa mewujudkan program-programnya yang dijanjikan saat kampanye.
"Sepertinya duet Jokowi-Ical mimpi yang sulit jadi kenyataan," pungkas Syafuan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ngaku Belum Diundang Jokowi, Ingatkan Tidak Memihak Capres
Cak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Jokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaJokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya