Hilang 8 Kursi, PAN Tuding Ada Tsunami Politik Uang di Jateng
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ada satu pun wakilnya dari Jawa Tengah untuk duduk di DPR RI. PAN menuding, kegagalan ini akibat tak kuat melawan politik uang yang terjadi di daerah basis massa terbesar PDIP itu.
"Padahal di pemilu sebelumnya bisa raih 8 kursi DPR dari dapil Jateng. Ini bagian kondisi yang luar biasa kondisi tidak siap hadapi tsunami money politics yang ada di Jateng," kata Wakil Ketua DPW PAN Jateng, Agung Wisnu Kusuma, Senin (13/5).
Dia menyebut pada konstelasi Pileg di Jateng banyak metode politics digunakan dengan cara memberikan uang dilakukan secara terbuka.
"Jadi money politics sudah terbuka. Satu contoh ada di wilayah dapil wilayah Jateng selatan juga sempat dimasuki partai lain, dan itu menunjukkan keterbukaan," ungkapnya.
Selain masalah money politics, gagalnya PAN di Jateng tahun ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kesolidan PAN dalam mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 02 pada Pilpres 2019. Faktor lain yakni keberadaan kantor pusat BPN di Solo, Jateng.
"Dengan dipindahnya markas BPN di Jateng pertarungan lokal jadi terasa. Saat di Jakarta, pertarungannya lebih nasional. Hal lain raihan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Jateng yang tidak terlalu signifikan seakan sebanding dengan apa yang diraih PAN," ungkapnya.
Meski begitu, PAN ke depan akan menggunakan cara-cara yang fair untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap PAN. Namun, pihaknya akan melakukan evaluasi atas pemilu tahun ini.
"Evaluasi tetap ada, tapi kita akan konsentrasi lagi 5 tahun ke depan untuk mempersiapkan pertarungan perolehan suara pemilu selanjutnya," jelasnya.
Dalam perolehan suara yang menarik, Taufik Kurniawan yang masih menjalani sidang kasus suap masih mendapatkan suara cukup tinggi di dapil Jateng VII yakni 19.263 suara.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi dan Prabowo-Gibran Intens Blusukan di Jawa Tengah, Puan Targetkan Jateng Tetap Kandang Banteng
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPolisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang
Sebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDeretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDua Caleg Demokrat Dilaporkan Dugaan Politik Uang ke Bawaslu, Masuk Tahap Ajudikasi
Dugaan pelanggaran pidana Pemilu saat ini telah masuk tahap ajudikasi atau sidang pemeriksaan seluruh pihak berperkara
Baca Selengkapnya