Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gugatan tim Khofifah ke PTUN dilayangkan hari ini

Gugatan tim Khofifah ke PTUN dilayangkan hari ini DPW PKB Khofifah-Herman. ©2013 Merdeka.com/Moch. Andriansyah

Merdeka.com - Merasa dicurangi untuk kali kedua, tim hukum pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (BerKah), hari ini (15/7), melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Tim BerKah melihat ada kejanggalan soal putusan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Minggu (14/7) malam kemarin.

Mereka (tim BerKah) merasa dicurangi dan ada yang sengaja merekayasa serta menjegal pencalonan BerKah. Bukti ada rekayasa itu bisa dilihat dari munculnya dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

Tim BerKah menganggap tidak ada dualisme dukungan, yang ada hanya dokumen dukungan palsu dan yang asli. "Hanya saja yang dimunculkan adalah dualisme dukungan," kata Khofifah saat menggelar konferensi pers di Kantor DPW PKB Jawa Timur di Jalan Ketintang Madya Surabaya.

Kemudian, munculnya surat undangan pasangan calon di acara pengundian nomor urut di Hotel JW Mariott pada 15 Juli pukul 14.00 WIB, yang diterima Khofifah pada Minggu kemarin, namun secara tiba-tiba rapat pleno memutuskan BerKah tidak lolos. Apalagi ada juga rekayasa yang dilakukan pihak lain agar BerKah tidak lolos, seperti testimoni rayuan dari tim KarSa ke parpol pendukung Khofifah. Bahkan mereka mengaku ada ancaman.

"Saya ditelepon sendiri oleh Gus Ipul (Saifullah Yusuf), padahal saya ini siapa. Saya diminta untuk mengalihkan dukungan. Saya juga mendapat ancaman dari seseorang yang tak perlu saya sebut namanya. Tapi saya tidak takut dan tetap mendukung Ibu Khofifah," terang Ketua non-aktif DPW Partai Matahari Bangsa (PMB) Jawa Timur, Syafrudin Budiman yang ikut hadir dalam gelar pers Khofifah.

Melihat adanya kejanggalan ini, Khofifah dan timnya mengaku bila hari ini telah mendaftarkan gugatannya ke PTUN. "Hari ini kuasa hukum yang langsung mendaftarkan gugatan itu. Karena ada kecurangan terstruktur. Dan ini harus dilawan," tegas Khofifah.

Herman juga ikut angkat bicara, meski tak banyak yang dia katakan. Menurut dia kecurangan yang dia alami bersama Khofifah ini, adalah yang kali kedua. "Saat Pilgub Jawa Timur 2008 lalu, saya juga dizalimi. Ketika saya berusaha mengungkap kecurangan suara di Madura, saya disingkirkan oleh kekuatan besar di sini. Dan yang kedua, saya dan Ibu Khofifah kembali dizalimi oleh kekuatan besar di Jawa Timur. Telah terjadi kejahatan demokrasi dan premanisme di sini, dan harus dilawan," terangnya.

Apa yang saya omongkan ini, kata dia, tidak terlalu penting, yang terpenting itu, bagaimana mengungkap kejahatan terstruktur dan masiv di Pilgub Jawa Timur. "Intinya, di sini ada premanisme politik. Itu terbukti dengan yang dialami dan disampaikan kepada Anda oleh saudara Syafruddin Budiman tadi adalah contoh nyata maraknya premanisme," terangnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran
Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran

NU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Gugatan di PTUN Bakal Disidangkan, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tak Buru-Buru Tetapkan Prabowo-Gibran
Gugatan di PTUN Bakal Disidangkan, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tak Buru-Buru Tetapkan Prabowo-Gibran

Oleh sebab itu, Gayus meminta agar KPU tidak terburu-buru untuk menetapkan pasangan calon nomor urut 2.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Soal Temuan PPATK, Mahfud Khawatir Pembiayaan Kampanye Pakai Hasil TPPU
Soal Temuan PPATK, Mahfud Khawatir Pembiayaan Kampanye Pakai Hasil TPPU

Temuan PPATK harus didalami karena disebut mengalir ke bendahara partai politik.

Baca Selengkapnya
Masuk Tim Kampanye Prabowo, Khofifah Belum Ajukan Cuti PBNU dan Gubernur
Masuk Tim Kampanye Prabowo, Khofifah Belum Ajukan Cuti PBNU dan Gubernur

Ia menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Protes Ketua KPU Saksi Dihadirkan Kubu Ganjar-Mahfud Pernah Jadi Saksi Partai NasDem
Protes Ketua KPU Saksi Dihadirkan Kubu Ganjar-Mahfud Pernah Jadi Saksi Partai NasDem

Saksi bernama I Gusti Putu Artha itu mengaku sudah mengundurkan diri sebagai saksi dari Partai NasDem.

Baca Selengkapnya
Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR

Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.

Baca Selengkapnya
PBNU Nonaktifkan 63 Caleg dan Timses Capres, Termasuk Khofifah dan Yenny Wahid
PBNU Nonaktifkan 63 Caleg dan Timses Capres, Termasuk Khofifah dan Yenny Wahid

Amin Said mengamini, sebelum resmi dinonaktifkan, mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti sejak ada penetapan dari KPU.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU Ingatkan KPUD: Jaga Kemurnian Suara Pemilih Dari TPS Sampai Rekapitulasi Nasional
Ketua KPU Ingatkan KPUD: Jaga Kemurnian Suara Pemilih Dari TPS Sampai Rekapitulasi Nasional

Pemilu 2024 sudah memasuki tahapan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

Baca Selengkapnya