Golkar: Presiden Dipilih MPR, Artinya Kembali ke Era Sebelum Reformasi
Merdeka.com - Wasekjen Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menilai, perlu pengkajian ulang soal rencana amandemen terbatas UUD 1945. Termasuk soal wacana menguat MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara.
"Kita ingin anggota dan fraksi di MPR mengkaji usulan agenda-agenda amandemen, seperti GBHN, pemilihan," kata Bobby pada merdeka.com, Selasa (13/8).
"Sistem tertutup dan lain-lain. Utamanya amandemen UUD terbatas harus memperkuat sistem presidensiil saat ini, bukan sebaliknya," sambungnya.
Terkait wacana amandemen terbatas untuk membuat MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara, Bobby juga menilai, perlu dikaji ulang. Sebab, jika dikembalikan menjadi lembaga tertinggi negara maka sama saja membuat sistem politik kembali ke masa orde baru.
"Bila dikembalikan menjadi lembaga tertinggi, artinya kembali ke masa sebelum era reformasi. Inilah yang perlu dikaji dengan seksama," ungkapnya.
Bobby menjelaskan, selama ini MPR masih menjadi lembaga tertinggi negara. Salah satunya dengan kewenangan melantik presiden dan wakilnya dan menjalani sosialisasi empat pilar.
"MPR tetap menjadi lembaga tinggi negara, yang tupoksi nya melantik Presiden dan Wapres, meng-amandemen UUD itu sendiri dan mensosialisasikan empat pilar kebangsaan RI," ucapnya.
Seperti diketahui, wacana menghidupkan kembali muncul dengan melakukan amendemen terbatas UUD 1945. GBHN dinilai penting agar arah pembangunan nasional lebih terarah dan penggunaan anggaran negara lebih terukur.
PDI Perjuangan juga mendukung dilakukannya amendemen terbatas UUD 1945. PDI Perjuangan menilai amendemen terbatas itu diperlukan untuk menetapkan kembali MPR sebagai lembaga tertinggi negara.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaPPP Buka Peluang Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Membangun Indonesia Harus Bersama
PPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya