Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa memenangkan Pemilu 2014 bila mengajukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres). Sebaliknya, PDIP akan berada di posisi dua, di bawah Golkar, andaikan Jokowi tidak diusung.

Hasil tersebut terungkap dalam rilis hasil kajian Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) 'Evaluasi Politik 2013 dan Political Outlook 2014'. SSS menggunakan metode meta analisis dan focus grup discussion (FGD), yang mengambil berbagai hasil survei dari 20 lembaga survei.

Seperti dilansir kajian SSS, PDIP mampu memperoleh persentase sebesar 27,4 persen, bila mantan Wali Kota Solo Joko Widodo dicapreskan. Sedangkan, Golkar hanya 17,2 persen.

Hal sebaliknya, bila tidak mengusung Jokowi, PDIP mendapat 15,5 persen. Sementara Golkar berada di posisi atas dengan persentase 19,5 persen.

Koordinator peneliti SSS, Ridho Imawan Hanafi menyebutkan, Jokowi merupakan tokoh yang berpotensi menang di Pilpres 2014.

"Tokoh yang paling berpeluang memenangkan Pilpres 2014 adalah Joko Widodo," kata Ridho, di Jakarta, Rabu (12/12).

Seperti diketahui, Jokowi memuncaki posisi capres yang potensial. Selain Jokowi, ada beberapa nama lainnya yang berada di lima besas, Yakni Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie (Ical), Megawati Soekarnoputri dan Wiranto.

Jokowi memperoleh persentase sebesar 22,97 persen. Di belakangnya, masih membuntuti ialah Prabowo dengan persentase 19,01 persen dan Ical 12,09 persen.

Nama lainnya, seperti Megawati hanya mendapat 11,42 persen, Wiranto, 7,28 persen dan JK, 5,27 persen.