Golkar bantah pilkada via DPRD skenario koalisi Prabowo
Merdeka.com - Koalisi Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto dituding ngotot menginginkan pilkada tak langsung atau dipilih DPRD karena ingin menguasai kepala daerah di Indonesia. Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin membantah mekanisme pemilihan kepala daerah via DPRD merupakan skenario besar dari Prabowo-Hatta.
"Saya kira tidak benar," kata dia kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/9).
Selain menghemat anggaran, Nurul mengklaim, pilkada tak langsung dapat menyaring figur-figur yang handal. "Karena ini kan pilihan-pilihan yang sebenarnya sangat reasonable. Kalau akhirnya tidak bisa memunculkan tokoh independen, maka tokoh independennya masuk ke parpol dulu. Saya kira ini bisa menjadi alat rekrutmen partai yang efektif juga," jelas Nurul.
"Karena sistem pilkada lewat DPRD ini juga menghendaki calon-calon terbaik yang dikehendaki rakyat. Misalnya saya dikehendaki salah satu daerah, saya dari pusat, tiba-tiba dimasukkan ke daerah," tambah Nurul.
Nurul menampik bila pemilihan kepala daerah melalui DPRD agar mudah dikendalikan. Kekhawatiran kepala daerah disetir oleh DPRD dinilai terlalu berlebihan.
"Pressure dari masyarakat juga akan tetap mewarnai model pemerintahan tersebut. Kan kepala daerah menjalankan mandat rakyatnya juga. Kalau sekarang kita lihat kritisi dari masyarakat, e-blusukan, e-critisism. Jadi bisa awasi lewat medsos, dan sebagainya," terangnya.
Seperti diketahui, pengamat ekonomi Faisal Basri mengkritik apabila mekanisme pemilihan kepala daerah berdasarkan penunjukkan DPRD dengan alasan ekonomis.
"Enggak ada, bukan hemat-hematan, bangsat. Iya dia (Koalisi Merah Putih) tahu porsi (suara di DPR) dia 63 persen, kalau dia pakai cara ini di DPRD semua daerah bisa dikuasai semua. Nanti gubernur sampai kepala daerah semua dikuasai," ujar Faisal Basri di Double Bar Coffee and Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Nilai Keputusan Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal TNI Kehormatan Sesuai Undang-Undang
Anggota Komisi I Bobby Rizaldi menilai, kenaikan pangkat tersebut sangat pantas diterima Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaDorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca Selengkapnya