Golkar anggap pilkada langsung sarat politik uang
Merdeka.com - Partai Golkar menolak opsi kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Sebab, hal tersebut berpotensi politik uang dan konflik horizontal.
Wasekjen Golkar Tantowi Yahya mengatakan, melihat politik uang yang terjadi selama pileg dan pilpres, salah satu alasan pihaknya menolak pilkada langsung. Menurut dia, kepala daerah dipilih oleh DPRD mampu meminimalisir politik uang.
"Ya betul. Berkaca kepada pilkada-pilkada selama ini dan Pileg 2014 yang sarat dengan politik uang, dan telah banyak menyebabkan konflik horizontal, kami menilai pemilihan melalui DPRD dapat mengeliminir permasalahan tersebut," kata Tantowi Yahya dalam pesan singkat, Jumat (5/9).
Terkait perubahan sikap Golkar yang sebelum pilpres mendukung pilkada langsung, kini justru menolak, Tantowi menambahkan, hal ini tidak terkait hasil pilpres. "Tidak ada kaitannya dengan hasil pilpres," ujarnya.
Saat ini DPR tengah menggodok RUU Pilkada. Mayoritas fraksi yang tergabung dalam koalisi Merah Putih setuju kepala daerah dipilih melalui DPRD. Ini berbeda dengan UU Pilkada saat ini yaitu kepala daerah dipilih langsung oleh masyarakat.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua
PPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang
Sebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaGolkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR
Dia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran
PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaCaleg Modal Potong Rambut sama Beli Celana Bekas Duduk di DPR, Begini Ceritanya
Sosoknya mengungkap cerita di masa lalu soal modalnya menjadi anggota legislatif.
Baca Selengkapnya