Gerindra tak punya niat ubah pilpres langsung menjadi lewat MPR
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengaku ikut membahas tata tertib MPR. Dia menegaskan, tidak ada aturan yang mengatakan MPR menjadi lembaga tertinggi negara.
"Tidak ada, saya terlibat pembahasan kok," kata Martin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9).
Martin menyatakan, tidak ada sama sekali niatan untuk mengembalikan MPR sebagai lembaga tinggi negara, termasuk mengamandemen UUD 1945 perihal presiden kembali dipilih oleh MPR.
"Tidak ada pikiran begitu. Itu hanya memprovokasi masyarakat supaya orang ramai," kata Martin yang juga anggota Fraksi MPR Gerindra ini.
Martin mengakui, MPR memang bisa memberhentikan presiden sesuai amanat konstitusi. Namun, tidak begitu mudah MPR memberhentikan seorang presiden.
"Persyaratannya DPR harus sidang dulu minimal 2/3 anggota harus hadir. Setelah itu kemudian masuk ke MK, kalau di MK setuju, baru ke MPR," kata dia.
Sebelumnya, dugaan Koalisi Merah Putih bakal berupaya mengubah pilpres langsung menjadi pilpres melalui MPR ramai diutarakan sejumlah pihak. Salah satunya adalah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha.
Menurut Abdillah, bukan tidak mungkin ke depannya Koalisi Merah Putih bakal mengubah undang-undang soal pemilihan presiden secara langsung menjadi melalui MPR seperti era Orde Baru dulu.
"Indikasinya misal Titiek Soeharto mau dijadikan wakil ketua MPR. Soeharto sekarang dihidup-hidupkan lagi logo-logo sama semboyannya," kata Abdillah kepada merdeka.com, Senin (29/9).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Sebut Rakyat Ingin Pilpres Satu Putaran, Optimis Prabowo-Gibran Menang
Menurut Ara, Pilpres satu putaran dapat menghemat anggaran
Baca SelengkapnyaGerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket
Waketum Gerindra Habiburokhman mengungkap, belum ada anggota DPR yang berkeliling meminta tanda tangan anggota dewan untuk hak angket.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnya