Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengaku sedang menjalankan komunikasi politik secara intens dengan PDI Perjuangan (PDIP). Menurut dia, hal ini dilakukan karena platform Gerindra dan PDIP tak jauh berbeda.

"Kalau kita sih semuanya (komunikasi), (tapi) biasa dengan PDIP. Kalau platform-nya sama kan koalisinya akan lebih mudah mengeksekusi program ekonomis kerakyatan kan sudah jauh lebih mudah," ujar Suhardi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/11).

Dia menjelaskan, kedekatan ini terjalin tak lain demi kepentingan rakyat. Sebab dengan berkoalisi dengan PDIP, kata dia, ke depan akan lebih mudah menyusun program yang pro rakyat.

"Itu yang dari partai-partai platform-nya agak dekat kan itu. Kebangsaannya sama, kita enggak usah mikir nanti harus mendirikan negara Islam, kan nasionalis jadi enggak ada masalah dengan itu. Jadi ini kan agak gampang kalau nanti eksekusi atau menyusun program jangka panjangnya karena memang tidak terlalu banyak sekali yang beda," imbuhnya.

Terkait dengan wacana PDIP yang akan mengusung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres, kata Suhardi, pihaknya tetap ngotot mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Oh tidak bisa, itu tidak bisa, Pak Prabowo pasti harus sebagai presiden, tidak ada tawaran seperti itu," tegas dia.

Suhardi pun merasa yakin, jika Prabowo jauh lebih hebat ketimbang Jokowi. "Jauh lebih bagus dan tetap mendorong Prabowo menjadi capres lengkap dari segi militer, programnya juga sudah jelas, hubungan luar negeri jelas dibandingkan Jokowi, kami masih tetap memilih Prabowo," pungkasnya.