Gerindra menang, Prabowo berjanji perkuat fungsi & tugas KPK

Merdeka.com - Prabowo Subianto menegaskan jika Partai Gerindra meraih kemenangan dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) nanti, dan dirinya berhasil duduk kursi Presiden akan memperkuat posisi dan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dalam pemberantasan korupsi.

Prabowo menyatakan bahwa Partai Gerindra telah dijadikannya sebagai partai yang anti korupsi. Bahkan, dirinyalah satu-satunya Capres yang berani secara tertulis berjanji akan melipat gandakan anggaran untuk perkuat fungsi KPK .

"Gerindra adalah partai yang anti korupsi. Saya mungkin sampai hari ini satu-satunya calon presiden hitam di atas putih menyatakan jika saya menerima mandat dari rakyat, saya akan lipat gandakan anggaran untuk KPK ," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berorasi di panggung kampanye terbuka di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/4).

Langkah memperkuat ini harus dilakukan karena kasus korupsi harus diberantas sampai ke akar-akarnya. "Saya akan besarkan KPK , saya dan Gerindra akan memperkuat KPK saudara-saudara karena kita harus berantas korupsi sampai ke akar-akarnya," jelasnya.

Apalagi, di beberapa partai diindikasikan bahwa uang hasil korupsi digunakan untuk parpol kampanye. Jika menjelang pemilihan nanti ada upaya untuk memberikan uang, Prabowo memerintahkan kepada simpatisannya untuk menerima uangnya, tetapi, jangan pilih partainya saat di bilik suara.

"Saudara-saudara saya mau tanya, di Jateng kalau ada yang tawarin uang suruh pilih A, B, C kalian mau atau tidak. Kalau diterima uang ya terima saja. Tapi tetap coblos nomor 6 Gerindra . Karena uang yang ditawari adalah uang hasil korupsi. Terima tetap coblos nomor 6," tuturnya.

Jika rakyat salah pilih saat hari pemilihan nanti, dikhawatirkan Indonesia akan kehilangan uang negara lebih banyak lagi.

"Partai Gerindra menyatakan bangsa kita kehilangan uang tiap tahun Rp 1.000 triliun. Ada yang koreksi saya Pak Prabowo yang hilang Rp 3.000 triliun Pak Prabowo. Kalau rakyat salah pilih, lima tahun yang akan datang kita akan kehilangan Rp 5.000 triliun. Tidak mungkin ada pabrik, tidak mungkin ada sekolah-sekolah baik, tidak mungkin pegawai negeri tambah baik," tegasnya.

Jika Gerindra kalah, Prabowo memastikan kondisi negara tidak akan berubah baik. Namun, jika Gerindra menang kondisi negara akan akan lebih baik kondisinya karena Gerindra partai yang mempunyai program yang jelas.

"Kalau Gerindra tidak menang keadaan tidak berubah. Gerindra adalah satu-satunya partai yang sudah punya program aksi. Satu-satunya partai punya program untuk pembangunan ke depan. Dalam tradisi kita kita akan cetak jutaan sawah baru untuk jutaan rakyat kita,"tuturnya.

Melalui program ini, Gerindra akan menciptakan lapangan kerja yang luas, serta memajukan industri dalam negeri. "Kita akan ciptakan puluhan juta pekerjaan baru untuk anak cucu kita. Kita akan bangun minimal 3 ribu kilometer jalan raya, 3 kilometer rel kereta api. Kita akan bangun pabrik mobil buatan kita sendiri. Saudara-saudara kita harus punya motor buatan kita sendiri. Kita akan punya pesawat terbang buatan Indonesia," ucapnya.

Dengan begitu, Prabowo menyatakan negara kita bisa berdikari, menjadi negara yang besar, maju dan kuat. "Bangsa kita adalah bangsa besar yang terhormat. Kita harus berdiri di atas kaki sendiri, tidak minta dari bangsa lain. Kita tidak boleh jadi bangsa kacung saudara," ungkapnya.

Prabowo mengaku banyak para tokoh negara menuding dirinya adalah pemimpin yang suka bermimpi. Di hadapan ratusan simpatisannya, Prabowo mengaku melalui mimpi-mimpi itulah cita-cita bangsa Indonesia ini bisa terwujud.

"Ada yang katakan prabowo tukang mimpi, Prabowo tukang jual mimpi. Saya katakan di hadapan kalian saya katakan yah, Prabowo tukang mimpi bahwa bangsa Indonesia harus makmur. Prabowo bermimpi anak-anak orang miskin bisa jadi jenderal, bisa jadi dokter dan bisa jadi pejabat. Prabowo bermimpi anak-anak tukang bakso punya hotel jadi pengusaha. Saya bermimpi anak-anak orang miskin tidak jadi orang miskin lagi sama seperti orangtuanya yang miskin," pungkas Prabowo.