Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra: Megawati angkuh dan sombong

Gerindra: Megawati angkuh dan sombong Jokowi di Kebagusan. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, pondasi kekompakan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih terjadi lantaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sombong. Sebab kata dia, Megawati tidak memiliki niat untuk membangun komunikasi dengan Koalisi Merah Putih pasca pilpres 2014. Termasuk, Prabowo Subianto dan ketua umum partai-partai yang tergabung dalam koalisi.

Tak hanya itu, Desmon menambahkan, ketika Partai Gerindra berduka dengan meninggalnya ketua umum Suhardi, Megawati juga tidak datang. Padahal momen tersebut bisa digunakan Megawati untuk mencairkan suasana atas ketegangan hubungan dengan Prabowo.

"Saat Pak Suhardi meninggal, itu tak dilakukan, koalisi ini semakin kuat karena faktor komunikasi itu tak ada," kata Desmond bercerita kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9).

Lebih lanjut, Desmond menganggap Mega, Prabowo, Aburizal Bakrie, Anis Matta dan ketua umum partai lainnya adalah ibarat dewa, dalam tanda kutip. Oleh karena itu, niatan Megawati untuk membangun komunikasi dengan para dewa tersebut tentu amat dibutuhkan.

Desmond menambahkan, idealnya pasca pilpres Kubu Megawati merangkul Kubu Prabowo. Sehingga pendukung-pendukung Prabowo yang terbilang tak sedikit jumlahnya itu dapat merasa jalinan komunikasi yang ditunjukkan oleh ketua umumnya ternyata mencair.

"Ini bicara menjaga perasaan konstituen. Minimal dinamika ini tak menjadi ajang gagah-gagahan," tegasnya.

Desmond enggan memprediksi sampai kapan hubungan antara Prabowo dan Megawati akan berakhir.

"Saya bukan orang ramal, dalam partai ini, kebanyakan keluarga, dua saja yang terbuka, Golkar dan PPP. Selain itu, pemilik semua, bagaimana para dewa itu membuka dialog, persoalannya seharusnya yang menang yang membuka dialog. Kalau yang kalah membuka dialog nanti dikira rakus," jelasnya.

Desmon hanya menegaskan, ketika ketua umum Gerindra meninggal, baik itu Megawati ataupun Jokowi tak ada niatan untuk mencairkan suasana. Padahal peristiwa tersebut merupakan moment yang bisa digunakan Megawati untuk membangun komunikasi.

"Mau standar etika yg mana. Pak Suhardi berkeringat waktu Mega maju presiden 2009, Pak Suhardi juga senior Pak Jokowi," tutupnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Gerindra soal Pertemuan Megawati-Prabowo: Lagi Disusun Jadwalnya

Gerindra soal Pertemuan Megawati-Prabowo: Lagi Disusun Jadwalnya

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan masih menyusun jadwal pertemuan Prabowo-Megawati

Baca Selengkapnya
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran

Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran

Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Waketum Gerindra Habiburokhman mengungkap, belum ada anggota DPR yang berkeliling meminta tanda tangan anggota dewan untuk hak angket.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Megawati ke Ganjar: Semua Sekarang Siaga!

Pesan Tegas Megawati ke Ganjar: Semua Sekarang Siaga!

Megawati Soekarnoputri mengamati perkembangan situasi yang terjadi jelang pemungutan suara Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal

Baca Selengkapnya
Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar

Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar

Namun, Gerindra mengakui sudah berkomunikasi dengan kubu 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
4 Menteri Jokowi Tak Disumpah Sebelum Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Penjelasan Hakim MK

4 Menteri Jokowi Tak Disumpah Sebelum Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Penjelasan Hakim MK

Empat menteri Jokowi itu adalah Sri Mulyani, Tri Rismaharini, Muhadjir Effendy, dan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya