Gerindra: Deklarasi menang pilpres tapi muka Jokowi-JK kok pucat
Merdeka.com - Partai Gerindra masih optimis pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menang di pilpres. Meskipun mayoritas hitung cepat lembaga survei, Jokowi - JK dinyatakan menang.
Ketua DPP Partai Gerindra , Desmond Junaidi Mahesa mencium ada gelagat penggiringan opini lewat hasil hitung cepat. Apalagi, deklarasi kemenangan Jokowi - JK dilakukan dinilai terlalu cepat, sebelum Pukul 14.00 WIB.
"Lihat muka Jokowi - JK pada saat mendeklarasikan itu, terlihat bukan seorang pemenang, terlihat masih pucat dan lain-lain. Ini ada perencanaan yang memang agar KPU dan masyarakat digiring agar membenarkan kemauan mereka. Ini penggiringan opini dan menurut saya sesuatu yang tidak sehat," ujar Desmond di Gedung DPR , Jakarta, Kamis (10/7).
Menurut dia, hal ini memang sudah direncanakan Kubu Jokowi - JK agar terjadinya konflik saat Prabowo - Hatta dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU . Hal ini terlihat dari para pendukung Jokowi - JK yang langsung turun ke jalan.
"Kecenderungan ini memang direncanakan, perilaku ini juga memancing untuk terjadinya konflik horizontal. Ditambah lagi Jokowi kan langsung ke tugu proklamasi ke HI, tapi bikin pesta di tengah masyarakat luas, ini kan sengaja memancing emosional dan mengajak konflik horizontal," tutur dia.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, di beberapa daerah pencoblosan belum semuanya masuk, tapi sudah diklaim kemenangan Jokowi - JK . Menurut dia, ini upaya menggiring untuk membentuk opini, ini gejala kecurangan sistemik.
"Pendukung Prabowo tidak akan terpancing, kita lebih pada memantau apa adanya. Karena koalisi merah putih diperintahkan Pak Prabowo , Kita hormati kalau memang Jokowi menang kita akan hormati," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnya