Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika tidak mau ambil pusing soal ramainya dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi ketua umum lagi di Kongres ke-III Demokrat. Dia malah menyindir sejumlah kecurangan terjadi demi memuluskan langkah SBY kembali jadi ketua umum.

Pasek yang juga berniat maju di kongres ini mengatakan, sedikitnya sudah ada 99 persen pernyataan bermaterai yang dilakukan pengurus Demokrat untuk dukung SBY. Pernyataan ini yang sempat menuai pro dan kontra, karena terkesan ada unsur pemaksaan membuat pernyataan dengan materai untuk dukung SBY.

"Bahkan saya kira sudah 99 persen buat pernyataan bermaterai dukung SBY dengan segala kontroversi dalam pembuatannya," kata Pasek dalam pesan singkat, Selasa (21/4).

Terlebih lagi, lanjut dia, ketua panitia dalam penyelenggaraan kongres di Surabaya nanti adalah anak SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Menurut dia, dengan adanya hal-hal aneh jelang kongres seperti ini, SBY tak perlu lagi susah payah untuk menang.

"Jadi dengan fakta dukungan tertulis, kebulatan tekad dan lain-lain, lalu ketua panitia anaknya sendiri maka tidak ada alasan merekayasa ini itu lagi. Tidur saja sudah pasti menang," terang dia.

Dia hanya bisa berharap bahwa dalam kongres nanti akan berjalan dengan jujur dan adil. Dia menyatakan, harusnya kongres tidak menghalangi calon lain untuk maju seperti dirinya dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Marzuki Alie.

"Ketua Panitia sudah anaknya. Kurang apa lagi? sehingga saya berharap Kongres dibuat sehat. Tatib dibuat sehat, pesertanya juga sehat dan tentu dari bakal calon menjadi calon dibuat luber, Jurdil sebagai asas dasar praktik demokrasi," kata loyalis Anas Urbaningrum ini.

"SBY calon terkuat, Marzuki Alie calon kuat, kalau saya hanya calon kuda hitam dan hadir untuk menambah kegembiraan dan kemeriahan demokrasi di internal partai," terang dia.

Meski melihat banyak kejanggalan dan rekayasa jelang kongres, Pasek tetap akan maju melawan SBY nanti. Dia yakin akan ada kejutan yang bakal terjadi di kongres nanti.

"Tetap maju, esensi demokrasi adalah kalau ada ruang untuk kompetisi, masak mau juara dan piala tapi tidak mau ada pertandingan. Kejutan pasti muncul nanti," pungkasnya.