Gagal jadi capres PKS, Nur Mahmudi pasrah
Merdeka.com - Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail sudah mengaku pasrah atas tidak terpilihnya sebagai bakal capres Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan, dia sadar kalau tidak ada partai politik yang meminangnya.
"Sampai saat ini belum ada partai yang melamar, dan saya yakin tidak ada," kata Nur Mahmudi di Balaikota Depok, Kamis (6/2).
Meski begitu, dia tidak bakal melepaskan partai yang membesarkannya. Sebab, mantan Menteri Kehutanan era Gus Dur itu mengaku banyak hutang budi di sana.
"Saya lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Bukan berati melepaskan partai, tapi bukan berarti juga meninggalkan partai," jelas mantan Presiden PKS ini.
Selain itu, dia juga menegaskan mengenai tidak kehadirannya saat keputusan nama capres di majelis syura. Sebab, dirinya bukan termasuk anggota dewan syura. "Saya tidak hadir di majelis syuro karena saya bukan anggota majelis syuro. Tidak ada penjelasan. Karena sudah disampaikan dan sudah jelas semuanya," terangnya.
Seperti diketahui, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin mengatakan partainya menetapkan tiga nama sebagai kandidat calon presiden. Ketiganya adalah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan. Mereka akan menjalani uji publik untuk menguji dukungan.
"Hasil musyawarah Majelis Syuro kesebelas PKS menetapkan tiga nama sebagai kandidat calon presiden," kata Hilmi beberapa waktu lalu.
Saat ini, Hidayat menjabat Ketua Fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat, Ahmad menjabat Gubernur Jawa Barat dan Anis menjabat Presiden PKS. Nantinya, tiga orang itu bakal disiapkan tim pendamping oleh Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader PKS.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tolak Jadi Cawapres Anies, Ini Alasan Mahfud Pilih Ganjar
Cawapres Mahfud Md terang-terangan membeberkan alasannya menolak menjadi cawapres Anies Baswedan dan memilih mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan
Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaBawaslu: Capres Menghina Lawan Bisa Kena Pidana
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Tangerang Musnahkan Puluhan Ribu Surat Suara di H-1 Pemilu, Ini Penyebabnya
Surat suara untuk Capres Cawapres juga turut dibakar
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaMahfud MD Minta Pemuda Jangan Pilih Pemimpin Tak Sesuai Visi Misi: Dia Junjung HAM Padahal Melanggar
Mahfud MD menekankan pemuda memilih sosok pemimpin yang memilik rekam jejak yang bagus.
Baca SelengkapnyaPolisi Dilarang Pose Jari Dukung Capres, Bisa Dipecat Tidak Hormat Jika Melanggar
Selain pose jari, polisi dilarang untuk mengomentari foto pasangan capres-cawapres di media sosial.
Baca SelengkapnyaAnies: Alhamdulillah Sekarang Kampanye Tukar Pikiran, Joget-Joget Berkurang
Anies juga menyindir capres yang berkampanye dengan cara joget.
Baca SelengkapnyaMahfud MD: Pilih Capres Cawapres Sesuai Hati Nurani, Bukan Karena Intimidasi
Menko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca Selengkapnya