Fahri Hamzah: PDIP jangan lagi obral-obral menteri!
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah meminta PDIP dan koalisinya tak lagi mengobral kursi menteri di pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi, hal itu dilakukan demi mengamankan suara mayoritas di DPR.
Fahri mengatakan, Indonesia menganut sistem presidensial sehingga pemerintah tak perlu khawatir dengan partai yang ada di parlemen.
"Saya menganjurkan PDIP dan kawan-kawan fokus membantu pemerintahan. Ini sistem presidensialisme. Jokowi harus konkret merealisasikan janji kampanyenya. Dia harus terima kasih pada SBY yang sudah beri ruang fiskal sehingga pemerintah bisa langsung bekerja dengan APBN terbesar," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/10).
Menurut dia, kekuatan besar di luar pemerintah baik untuk sistem presidensial. Dengan begitu, demokrasi menjadi lebih ideal. "Jangan lagi obral-obral menteri. Biar Koalisi Merah Putih kuasai parlemen," tegas dia.
Sebelumnya, PDIP rela mengurangi jatah menteri di pemerintahan Jokowi-JK. Dengan tujuan, agar PDIP dapat kawan koalisi baru untuk mendukung suara mayoritas di parlemen.
Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai wajar ada transaksi politik yang terjadi dalam hal mendapatkan dukungan dari parpol lain termasuk Demokrat. Transaksi tersebut, kata Tjahjo, yang terpenting tidak mengganggu komitmen politik yang telah dibangun.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini
Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran
Menurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Tuding Ada Kekuatan Besar di Balik Sirekap, PAN: Kalau Memang Ada Dibuka Saja!
Hasto mengungkapkan, langkah untuk mengganggu sistem penghitungan suara itu tak hanya terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
Baca SelengkapnyaGanjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye
Ganjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.
Baca SelengkapnyaIstana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi
Kabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaTak Semua Menteri PDIP Hadiri Pelantikan AHY, Begini Kata MenPAN Azwar Anas
Azwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnya