Empat manuver JK dekati Jokowi

Merdeka.com - Usai pemilihan umum legislatif 2014, para tokoh dari partai politik langsung bergerilya untuk mencari dukungan. Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla juga langsung 'ngebut' mencari dukungan lewat partai-partai politik peserta pemilu.

Bahkan, JK juga melobi para petinggi parpol untuk menjadikannya calon wakil presiden mendampingi calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo ( Jokowi ). Momen saat ini dimanfaatkan JK untuk mendulang dukungan dari partai politik yang ingin berkoalisi dengan PDI Perjuangan .

Awalnya, JK memilih untuk mencari kendaraan politik lain, setelah Partai Golkar mendeklarasikan Ketua Umum Patai Golkar Aburizal Bakrie menjadi calon presiden. Ambisi JK untuk menjadi calon presiden pun kandas. JK pun rela menurunkan ambisinya dan memilih untuk menjadi calon wakil presiden.

Berikut 4 manuver JK dekati Jokowi seperti dirangkum merdeka.com:

JK mulai lobi NasDem

Politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyambangi Kantor DPP Partai Nasdem kemarin sore. Belum diketahui apakah pertemuan tersebut Partai Nasdem melalui Ketua Umum Surya Paloh meminta JK menjadi cawapres Jokowi.

Sehari sebelumnya, elite PDIP mengunjungi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh guna mengajak berkoalisi dengan partai berlambang banteng tersebut.JK mengaku pertemuannya dengan Surya Paloh hanya sebagai silahturahmi antar mantan kader Partai Golkar."Berbicara sebagai kawan, sahabat sebagai sesama pimpinan (Golkar) zaman dulu, kita bicara, bagaimana pengalaman-pengalaman itu," ujar JK.Bahkan, JK enggan disebut telah dilamar Partai Nasdem untuk mendampingi capres PDI Perjuangan Joko Widodo menjadi cawapres. Menurut dia, masalah koalisi belum waktunya dibicarakan."Tidak, kita tidak bicarakan itu, belum waktunya," ucapnya.

Puji-puji Jokowi

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla memuji-muji Jokowi setinggi langit. JK menilai Jokowi mempunyai itikad yang baik dalam membangun Jakarta baru serta membenahi Kota Jakarta."Ini kan baru 100 hari, belum bisa anda menilai orang bekerja 100 hari, yang harusnya dilihat adalah bahwa dia mempunyai itikad baik luar biasa," kata JK.Selain itu, JK juga menilai saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat seperti mantan wali kota Solo itu. Menurut JK, Jokowi saat ini begitu dicintai rakyatnya karena selalu merasa dekat dengan rakyat. Hal tersebut diungkapkan saat JK membekali para caleg Golkar di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu."Kenapa Jokowi diidolakan rakyat? Karena mereka dekat dengan rakyat. Rakyat butuh yang nyata, bukan bayang-bayang saja. Jokowi mampu turun langsung menyapa rakyat, memberikan sesuatu yang nyata bukan bayang-bayang semata," jelas JK.

Datangi acara PDIP

Sinyal-sinyal pendekatan yang dilakukan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga sudah terlihat sejak tahun lalu.JK menghadiri acara Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, JK yang memakai kemeja putih serta celana bahan coklat duduk di tengah-tengah Megawati dan capres PDI Perjuangan Jokowi yang saat ini memakai kostum satgas PDI Perjuangan Cakra Buana. Selain JK, Ketua Umum PKP Indonesia Sutiyoso juga menghadiri acara tersebut.Dalam pidatonya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menekankan betapa pentingnya Pancasila guna menjadi penuntun kebangsaan yang majemuk di Indonesia. "Kegagalan dalam mengelola kemajemukan dapat membuat kehancuran bangsa," ujar Mega.Mega mengaku berbahagia karena perayaan Hari Lahir Pancasila saat ini sudah mulai gencar dilakukan. Bahkan pada bulan Juni ini telah ditetapkan sebagai Bulan Bung Karno, penggali Pancasila. "Di Ende, Flores, sedang disematkan tugu peringatan Bung Karno oleh Wakil Presiden, saya berbahagia," katanya.

Cari kendaraan lewat PKB

Setelah tidak dapat kursi calon presiden dari Partai Golkar, mantan wakil presiden Jusuf Kalla langsung bermanuver ke partai besutan Muhaimin Iskandar, PKB. Partai dengan basis massa NU ini sebelumnya memang sudah mendeklarasikan JK sebagai salah satu bakal calon presiden PKB, selain Mahfud MD dan Rhoma Irama.JK dideklarasikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun, rupanya JK kalah populer ketimbang raja dangdut Rhoma Irama. Rhoma menjadi umpan melambungnya suara PKB pada pileg kali ini.Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Ja’far menyatakan, aspirasi untuk mencalonkan JK sebagai presiden memang amat kuat di Indonesia Timur. “Aspirasi itu sudah lama muncul. Apalagi JK kuat di Sulawesi Selatan, daerah asalnya,” kata dia.PKB sendiri saat ini masih menunggu PDI Perjuangan guna berkoalisi dalam pemilihan presiden 2014. Namun, PKB sendiri belum tentu mengajukan JK sebagai cawapres untuk Jokowi.