Empat alasan elektabilitas parpol menengah sulit naik
Merdeka.com - Setiap pemilu legislatif digelar, konfigurasi partai politik di Indonesia selalu didominasi partai-partai besar. Partai menengah sulit untuk mengalahkan partai besar dan stagnan dengan suara yang diperoleh. Sekretaris Jenderal DPP PPP M Romahurmuziy menyebut ada empat faktor yang menjadi penyebabnya.
"Pertama, karena partai menengah relatif lemah dalam kemampuan memunculkan pemimpin nasional yang berkarakter kuat. Partai-partai menengah, termasuk PPP, belum memiliki figur yang memiliki jam terbang politik yang memadai dibandingkan dengan partai-partai papan atas. Partai-partai papan atas, dipimpin oleh politisi berjam terbang lebih dari tiga pemilu," jelas Romi di Jakarta, Rabu, (27/6).
Sedangkan, kata pria yang akrab disapa Romi ini, 59 persen masyarakat yang berpendidikan rendah (tidak lulus SD, lulus SD dan SMP), umumnya menilai partai dari karakter figur pemimpinnya. Sehingga, partai-partai papan atas diuntungkan oleh kuatnya karakter dan tingginya jam terbang pemimpinnya.
"Jadi, lambatnya regenerasi kepemimpinan dalam parpol, alih-alih menjadi persoalan, ternyata justru menjadi faktor yang menguntungkan dalam hal elektabilitas," kata Romi.
Faktor kedua adalah, posisi minoritasnya di parlemen, partai-partai menengah yang tidak kunjung bersatu, kurang mampu tampil menjadi penggerak manuver politik di tingkat nasional.
Ketiga, karena demokrasi subtansial, dibajak oleh demokrasi prosedural yang didominasi kosmetika pencitraan yang berbiaya tinggi.
"Akibatnya, partai menengah yang relatif terbatas aksesnya kepada sumber-sumber keuangan, secara faktual frekuensi penampilannya di media jauh lebih rendah dibandingkan partai papan atas," tegas Romi.
Keempat, karena diberikannya ruang yang dominan di media massa atas tampilnya pemikir, pengamat, dan akademisi yang berorientasi politik sekuler. Sedikit banyak, lontaran-lontaran pemikirannya membentuk opini publik khususnya di kalangan menengah ke atas, yang umumnya kelas menengah itu juga pada gilirannya berperan sebagai local opinion maker.
"Namun demikian, terlepas dari motif dan momentumnya, masukan dari berbagai survey, tetap kita jadikan sebagai masukan untuk perbaikan kinerja ke depan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Pergerakan Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu 2024, Akankah PDIP Tergusur?
Secara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Pilpres Terbaru Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas, Gerindra Salip PDIP
Perolehan suara Prabowo-Gibran meningkat sejak Oktober 2023 dengan perolehan 35,8 persen. Lalu, naik tajam pada November 2023 menjadi 45 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaCurhat Caleg Perempuan Golkar Lihat Pertarungan Pemilu 2024: Patriarki dan Politik Uang, Parpol Jangan Diam!
Melli ingin parpol melindungi caleg perempuannya dari kecurangan
Baca SelengkapnyaHampir Semua Parpol Lakukan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hampir semua parpol melakukan pelanggaran pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir
Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnya