Merdeka.com - Direktur Indo Barometer M Qodari mengatakan melejitnya suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu 2014 bukanlah karena Rhoma Irama Effect. Menurutnya, Rhoma secara elektabilitas masih rendah sehingga tidak mungkin mendongkrak suara PKB.

"Rhoma itu semacam gimmick. Karena secara pribadi elektabilitasnya rendah. Enggak ada cerita orang bisa dongkrak suara partai kalau elektabilitas rendah," ujar Qodari usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).

Malah, lanjut Qodari, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lah yang justru mendongkrak suara partai. "Justru di sini yang terjadi malah Muhaimin Effect. Pak Muhaimin menjadi konduktor partai tersebut," terangnya.

Sementara itu, Ketua DPP PKB Helmy Faisal Zaini memiliki pendapat berbeda dengan Qodaro. Helmy menyebut bahwa Rhoma Irama mempunyai pengaruh dalam perolehan suara yang didapat partainya.

"Dapil-dapil yang biasanya PKB tidak mendapatkan suara, namun karena kehadiran Rhoma, itu jadi mendapatkan suara," ucapnya.

Pendapatan suara di dapil tersebut lantaran Rhoma pernah menyambangi daerah itu untuk berkampanye."Rhoma berkampanye di dapil tersebut. Jadi Rhoma juga berpengaruh dalam perolehan suara PKB," tandasnya.

Seperti diketahui, dalam hasil hitung cepat, suara PKB mendapat 9 persen lebih. Hasil itu meningkat jauh dari Pemilu 2009 yang hanya sekitar 4 persenan.