Elektabilitas Prabowo Melemah, Gerindra: Yang Penting Tak Terus Menerus Turun
Merdeka.com - Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 cenderung melemah dalam tiga bulan terakhir. Hal itu terungkap dari survei Indikator Politik Indonesia pada Minggu (4/3).
Menanggapi itu, Wasekjen DPP Gerindra Andy Rahmat Wijaya berpendapat, naik turunnya elektabilitas Prabowo adalah hal yang wajar, asalkan tidak terus menurun dalam waktu tertentu.
"Naik turunnya tingkat elektabilitas dalam survei sesuatu hal yang biasa, yang terpenting dalam kurun waktu yang berurutan tidak terus menerus turun," kata Andy lewat pesan tertulis, Senin (5/3).
Andy mengungkapkan, kader Gerindra hingga sekarang mendorong sang ketum untuk maju jadi calon pemimpin RI 2024.
"Para kader Gerindra sampai sekarang terus semangat untuk mendorong pencapresan Pak Prabowo," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya menyerahkan ke Prabowo kapan waktunya untuk deklarasi sebagai capres. Kata dia, tidak ada nama lain selain Prabowo di Gerindra untuk Pilpres 2024.
"Kalau deklarasi, itu nanti tergantung kesediaan Pak Prabowo. Yang jelas internal Gerindra dari pusat sampai akar rumput 1 suara (tidak ada nama lain) menginginkan Pak Prabowo untuk maju kembali di pilpres 2024," pungkasnya.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia mencatat, ada tiga tokoh kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi dari hasil survei terbarunya. Tiga orang tersebut yakni, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pada survei Desember 2021, Prabowo tercatat elektabilitas sebagai calon presiden meningkat dengan angka 35,4%. Tetapi pada Februari 2022 elektabilitas merosot menjadi 32,7%.
"Dalam tiga bulan terakhir dukungan terhadap Prabowo cenderung melemah," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran virtual, Minggu (3/4).
Burhanuddin menjelaskan, Prabowo cenderung mengalami perubahan yang lebih besar dibanding dua pesaingnya. Yaitu Ganjar 30,8% dan Anies 24,9%.
Lebih lanjut, Burhanuddin menuturkan, walaupun dalam simulasi top of mind, masih ada responden yang memilih Joko Widodo dan berada pada posisi tertinggi 15,9%. Setelah nama Jokowi dihilangkan, suara beralih ke Prabowo.
"Simulasi terbuka, Joko Widodo lebih banyak disebut warga 15,9%, tapi mengalami penurunan dibanding temuan sebelumnya. Kemudian Prabowo Subianto 12,3%, meski sangat landai tapi juga cenderung melemah dalam beberapa bulan terakhir," bebernya.
Ganjar Salip Prabowo
Kemudian jika diurutkan dalam simulasi 7 nama. Ganjar berada pada posisi teratas dengan elektabilitas 27,6%, disusul Prabowo Subianto 27,4%, Anies Baswedan 22,0%.
"Ganjar Pranowo yang mendapat perolehan 27,6 persen, sukses menyalip saingan terdekatnya Prabowo Subianto dengan 27,4 persen," ujar Burhanuddin.
Sedangkan di posisi ketiga, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh 22 persen. Anies konsisten berada di bawah Ganjar dan Prabowo di posisi ketiga.
Sementara di posisi keempat nama AHY muncul dengan 6,7 persen, Erick Thohir di posisi kelima dengan 2,4 persen, Puan Maharani dengan 1,8 persen, dan Airlangga Hartarto dengan 0,9 persen.
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari - 21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya
Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Pilih Pemimpin Ikhlas, Mereka yang Berbakti Sungguh-Sungguh untuk Indonesia
Awalnya, Prabowo menanyakan umur Ravindra Airlangga yang merupakan anak dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Milenial Penerus Negeri Yakin Prabowo Gibran Bakal Menang Sekali Putaran
Banyaknya dukungan relawan diyakini dapat meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaEks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Pidato Sapa Titiek Soeharto hingga Tersipu, Istora Senayan Bergemuruh
Hingga berita ini diturunkan, Prabowo didampingi Gibran masih menyampaikan pidato kemenangan.
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca Selengkapnya