Elektabilitas Golkar stagnan karena tak punya tokoh sentral
Merdeka.com - Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya menilai, Golkar perlu sosok tokoh untuk mendongkrak elektabilitasnya demi mendulang suara di Pemilu 2019. Sebab, masyarakat juga cenderung memilih dari figur ketokohan partai.
Menurut Yunarto, hasil survei elektabilitas Golkar adalah, pada Maret 2017 12,1 persen, September 2017 10,8 persen, dan Januari 2018 13,2 persen. Survei ini merupakan rangkuman yang dilakukan Charta Politika satu tahun belakangan.
"Kalau kita lihat Golkar tidak pernah naik juga sedemikian tajam karena tidak memiliki tokoh yang tidak memiliki elektoral yang dimiliki Gerindra dengan Prabowonya, yang juga Jokowi dan Megawatinya. Dan juga Demokrat yang dimiliki nama Yudhoyono," kata Yunarto saat menjadi pembicara di Rakernas Golkar, Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (23/3).
Lanjut Yunarto, partai berlambang pohon beringin ini juga tidak pernah menang Pemilihan Presiden. Ini menjadi tantangan bagi Airlangga Hartarto untuk menghadapi pertarungan terbesar 2019.
"Golkar tidak menang Pilpres, Golkar belum pernah mendapatkan tokoh elektoral yang bisa mendongkrak Pilpres. Dan itu menjadi tantagan berat ketika pertama kalinya tahun depan Pilpres dan Pileg akan digabung serentak, dari suara Pileg lebih bergantung lagi kepada hasil Pilpres dan tantangan pada partai Golkar," papar Yunarto.
Oleh karenanya, Golkar perlu membuat terobosan dari ketokohan Airlangga Hartarto, infrastruktur partai dan manajemen isu.
"Kalau tidak mau stuck di angka itu itu saja faktor tokoh dan juga dikombinasikan dengan infrastruktur yang kuat juga isu manajemen yang selama setahun terakhir ini turun itu bisa menjadi daya ledak untuk memperbaiki posisi Golkar yang cenderung stagnan dalam pemilihan ke depan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaKetua Peneliti Charta Politika Nahrudin menyebut, elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami rebound sebesar 1,5 persen dibanding 2023.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca Selengkapnya