Merdeka.com - Lolos sebagai calon gubernur lewat jalur independen, Eggi Sudjana memuji kesuksesan Soekarwo sebagai gubernur Jawa Timur. Sementara Bambang Dwi Hartono prihatin pencalonan Khofifah Indar Parawansah kandas.

"Saya harus memuji keberhasilan Soekarwo. Kondisi Jawa Timur sampai Pilgub ini kembali digelar, adalah bukti tercapainya keberhasilan Soekarwo," puji Eggi saat diberi kesempatan berpidato oleh Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad usai menerima nomor urut peserta Pilgub Jawa Timur di Hotel JW Marriott, Senin (15/7).

Tapi, lanjut Eggi, pemimpin itu bukan raja. "Pemimpin itu pelayan bagi masyarakat. Tapi sampai saat itu saya melihat pemimpin masih seperti raja," ujarnya.

Setelah Eggi, calon gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Dwi Hartono memberi sambutannya. "Hari ini saya senang. Saya juga prihatin, karena kawan kita satu tidak lolos. Tapi KPU hari ini 'Jempol'," kata Bambang yang mengusung tagline: Jempol.

Mantan Wali Kota Surabaya ini sependapat dengan Eggi. "Apa yang dikatakan Eggi tadi itu benar. Kita harus bisa mengubah Jawa Timur. Kita harus mengubah Jawa Timur menjadi 'Jempol'. Saya setuju dengan Eggi, pemimpin itu bukan raja, tapi pelayan. Kalau pelayan itu begini: monggo, monggo. Kita harus melayani rakyat dengan baik," lanjut Bambang.

Selain itu, di hadapan KaRsa, Bambang juga melontarkan sindirannya. "Kita berharap Pemilu berlangsung adil. Kalau Pilgub lalu (2008) ada kecurangan yang terstruktur dan masif. Maka Pilgub kali ini harus berjalan baik," ujarnya.

Ia tidak ingin menang dengan menghalalkan segala cara. "Ibaratnya sepak bola, jangan ada sliding, jangan ada skor diatur sebelum bertanding. Pilgub harus berjalan tertib," tandasnya.

Sementara Soekarwo, tidak terlalu banyak berkata-kata selain bersyukur. Dia lebih banyak mengumbar senyum di balik kumis tebalnya. Bahkan, saat ditanya keberuntungannya mendapat nomor urut satu, dia hanya senyam-senyum tanpa memberi jawaban.