Dua kali Prabowo terancam ditinggal Suryadharma Ali
Merdeka.com - Untuk kedua kalinya koalisi Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bermasalah. Peristiwa Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto ditinggal Ketum PPP, Suryadharma Ali tahun 2009 lalu pun terancam kembali terulang.
Di tahun 2009 lalu, hubungan antara Gerindra dan PPP memanas. Kala itu, PPP sepakat mendukung pasangan Mega - Prabowo. Namun di tengah jalan, tiba-tiba PPP membelot ke Demokrat dengan mendukung pasangan SBY - Boediono.
"Pertama kita pernah koalisi pada 2009 dan mendapat gangguan juga. Sekarang ada koalisi rupanya juga ada sedikit gangguan," ujar Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi di Jakarta, Senin (21/4).
Di 2014, Prabowo pun harus merasakan kembali 'janji manis' belaka dari Suryadharma Ali setelah PPP membatalkan koalisi dengan Gerindra. Pembatalan tersebut dilakukan oleh Ketua Majelis Suriah DPP Partai Persatuan Pembangunan, KH Maimun Zubair. Dia membatalkan semua keputusan politik yang diambil Suryadharma Ali .
"PPP belum berkoalisi. Penetapan capres dan cawapres melalui rapimnas seperti amanat mukernas," tegas Maimun Zubair di kantor DPP PPP , Selasa (22/4).
Fatwa Maimun Zubair juga menganulir proses koalisi PPP-Gerindra. Penentuan hal itu akan diambil pascaRapimnas. Dia menyerukan seluruh fungsionaris DPP PPP kembali ke amanat Mukernas di Bandung.
"Kewajiban islah di antara kubu yang bertikai Suryadharma dan Romi. Islah artinya kembali seperti semula, Suryadharma ketua umum dan Romi Sekjen. Islah berarti tidak ada pemecatan dan rolling," jelas dia.
Ulama sepuh berusia 87 tahun itu juga mengingatkan agar langkah-langkah politik DPP PPP dikonsultasikan terlebih dulu melalui majelis suriah, majelis pakar dan majelis pertimbangan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Temui PPP, Ini Kata Hasto PDIP
Gerindra menyebut, Prabowo akan menemui PPP usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Surya Paloh, Bahlil Bicara Peluang NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Prabowo Subianto selalu terbuka menerima Partai NasDem bergabung ke koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo Jawab Banyak Tuduhan Negatif: Apa Sih Takutnya dari Saya?
Prabowo Subianto buka suara soal banyak tuduhan negatif kepada dirinya pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati
Gerindra memastikan, hubungan antara Prabowo dengan Megawati baik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnya