DPD nilai wibawa parpol makin memprihatinkan
Merdeka.com - DPD RI menggelar paripurna istimewa memperingati Hari Kesaktian Pancasila sekaligus peringatan sewindu lahirnya lembaga itu yang jatuh pada 1 Oktober. Dalam pidatonya, Ketua DPD Irman Gusman mengkritisi kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini.
Irman menegaskan, pangkal ketidakadilan bermula dari ketidakselarasan antara watak negara dengan watak bangsa. Eksistensi kebangsaan Indonesia yang ditandai oleh keragaman sosiologis, demografis, dan kultural cenderung dinafikan dan dilemahkan oleh watak penyelenggara negara yang sentralistik.
"Dampak buruk dari model penyelenggaraan negara seperti ini adalah sistem representasi politik yang elitis, oligarkis dan top-down, yang melemahkan potensi dan artikulasi politik rakyat di tingkat akar rumput serta menimbulkan ketimpangan dalam pola relasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar daerah," kata Irman di Gedung DPD, Jakarta, Senin (1/10).
Dia menilai, saat ini parpol makin dipandang sebelah mata oleh rakyat. Sebab, parpol tak lagi mewakili suara rakyat tapi hanya untuk segelintir elit politik.
"Partai politik sebagai saluran demokrasi tak pelak mengalami krisis kewibawaan. Padahal sebenarnya, kita berharap partai politik dapat memperkuat sistem demokrasi, keadilan sosial, hukum, ekonomi yang sesuai dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945," lanjutnya.
Selain mengkritisi bidang politik, Irman juga menyoroti bidang ekonomi, budaya, hukum dan lainnya. Dia meminta masyarakat Indonesia termasuk para pemangku jabatan untuk membangun sistem demokrasi, sistem ekonomi, dan hukum yang berkeadilan bagi rakyat dan seluruh daerah yang juga berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaPDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024
Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang
DPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPD Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024, Ini Respons Bawaslu
Bawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaBuka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik
"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca Selengkapnya