Merdeka.com - Tim Pemenangan Prabowo - Hatta menuding delapan lembaga survei yang mengunggulkan Jokowi - JK dalam hitung cepat Pilpres 2014 sebagai lembaga bayaran. Karena bayaran, Penasihat Tim Kampanye Prabowo - Hatta , Letjen TNI Purn Suryo Prabowo menyebut hasil hitung cepat lembaga tersebut menyesatkan.

"Karena mereka dibayar, tentu hasil hitung cepatnya disesuaikan dengan pemesan. Bisa menyesatkan jika hasil hitung cepatnya dikonsumsi publik," ujar Suryo dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (10/7).

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) adalah salah satu dari lembaga yang dalam hitung cepat memenangkan Jokowi - JK . Lembaga pimpinan Denny JA pernah diakui oleh penelitinya, Adjie Alfaraby, sebagai konsultan Partai Golkar menghadapi Pemilu Legislatif dan ketua umumnya Aburizal Bakrie ( Ical ) untuk menghadapi Pilpres.

Namun ketika itu Adjie membantah pihaknya hanya membantu kubu Beringin. "Jadi bukan hanya Golkar yang kita dampingi," kata Adjie saat dihubungi merdeka.com, Oktober tahun lalu.

Ketika menjadi konsultan kubu Beringin, dalam sejumlah hasil surveinya, LSI hampir selalu mengunggulkan Golkar dan Ical . Bahkan, pada sebuah publikasi survei Oktober tahun lalu, LSI bahkan menyatakan hanya Ical dan Megawati Soekarnoputri yang merupakan capres riil. Tidak ada nama Jokowi di situ.

Namun, pada pertengahan Mei lalu atau ketika Ical gagal nyapres, Denny JA menyatakan mendukung pasangan Jokowi - JK . Dia berdalih dukungan kepada pasangan nomor dua itu karena kesamaan ideologi kebangsaan dan keberagaman.

"Indonesia tidak boleh jatuh ke tangan pemimpin yang punya potensi merusak dan mengganggu kesinambungan semangat keberagaman negeri ini," ucap Denny JA pada 15 Mei lalu melalui keterangan pers.

Kini di koalisi Prabowo - Hatta ada Partai Golkar dan Ical , yang dulu pernah menjadi klien LSI Denny JA . Apakah Golkar dan Ical juga akan ikut menuding hasil hitung cepat LSI Denny JA menyesatkan dan bayaran?