Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diterpa Isu Perjodohan Prabowo-Ganjar, Gerindra dan PKB Bakal Dirikan Sekber

Diterpa Isu Perjodohan Prabowo-Ganjar, Gerindra dan PKB Bakal Dirikan Sekber Prabowo dan Cak Imin daftarkan partai ke KPU. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Koalisi Partai Gerindra dan PKB dalam waktu dekat akan secara resmi mendirikan sekretariat bersama (Sekber). Saat ini persiapan peresmian kantor hanya tinggal menuntaskan hal-hal teknis.

Rencana membangun Sekber kedua partai ini berlangsung di tengah terpaan isu perjodohan pasangan Pilpres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang sedang mencuat. Dimana PKB masih kukuh untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap diusung.

"Sementara sekretariat bersama meski belum diresmikan kami sudah sering kumpul-kumpul komunikasi di sana, melakukan mapping-mapping. Ini hanya mencocokkan waktu saja," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Jumat (25/11).

"Ketika Pak Prabowo dan Pak Muhaimin bisa, ya kan Pak Prabowo kemarin banyak ditugaskan Presiden ke luar negeri ke Beijing, Kamboja dan kemudian G20 kemarin," tambah dia.

Sehingga, Dasco mengungkapkan, jika peresmian Sekber kedua partai ini hanya tinggal menunggu antara kesepakatan Prabowo dan Cak Imin, paling lama ditargetkan hingga akhir tahun 2022.

Adapun soal pembahasan Capres dan Cawapres dari kedua partai ini, kata Dasco, selalu dibahas. Keputusan akhir nantinya akan disampaikan masing-masing ketua umum.

"Ya kalau pembicaraan capres dan cawapres kan bisa duduk bareng kapan aja, enggak usah pas peresmian sekber kan juga bisa dilakukan karena yang menentukan cuma dua orang itu," terangnya.

"Saya rasa hitung-hitungan tenggat waktu itu pasti dihitung oleh kedua pimpinan partai tersebut. Saya pikir pada waktunya itu mereka akan declare-kan siapa yang akan diusung," tambah Dasco.

PKB Tetap Dorong Cak Imin

Sebelumnya, Koalisi Gerindra dan PKB ingin segera menuntaskan pembahasan capres dan cawapres yang bakal diusung di Pemilu 2022. Hal ini ditegaskan di tengah isu perjodohan Prabowo-Ganjar.

"Kita masih ingin memastikan dinamika penuntasan capres cawapresnya selesai," ujar Wasekjen PKB Syaiful Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11).

Saat ini, posisi PKB dan Gerindra masih mendorong masing-masing ketua umumnya menjadi calon presiden berdasarkan hasil forum tertinggi partai.

Menurut Huda, sudah seharusnya ada yang mengalah siapa yang akan menjadi calon wakil presiden. Antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Ini kan yang terus diulang oleh Cak Imin bahwa kedua-duanya punya mandat sebagai capres. Harus ada yang mengalah siapa yang menjadi cawapres. Itu yang terus digodok dan dipersiapkan untuk sekarang," ujar Ketua Komisi X DPR ini.

PKB tidak menghendaki Prabowo dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Namun, PKB berharap kedua partai menghormati kesepakatan dalam piagam kerjasama yang telah dibuat.

"PKB Gerindra tetap sama-sama komit tetap mempertahankan itu. Tapi sampai hari ini memang kita belum bisa menuntaskan agenda siapa capres dan cawapres itu," kata Huda.

Isu Perjodohan Prabowo-Ganjar

Dalam sepekan terakhir, muncul wacana duet Prabowo-Ganjar hal itu diungkapkan oleh Dua Sumber Politikus Gerindra. Ternyata, hal itu merupakan harapan dari Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu ingin, Prabowo berduet dengan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Sumber ini menceritakan, pidato Jokowi di Perindo mengukuhkan sinyal yang tertangkap selama ini. Jokowi serius mendukung Prabowo.

Anggota DPR RI ini mengirimkan hasil survei terbaru IndoStrategi. Dalam survei itu, pasangan Prabowo-Ganjar meraup 60 persen suara. Dengan kata lain, pilpres berjalan satu putaran jika pasangan ini terjadi.

Survei digelar periode 27 Oktober - 5 November 2022. Jumlah responden 1.230 orang berusia 17 tahun ke atas. Responden tersebar di 34 provinsi Indonesia. Margin of error sebesar 2,83 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam empat simulasi pasangan capres dan cawapres. Prabowo-Ganjar paling tinggi yakni 60,3 persen. Di bawahnya Anies-AHY dengan 29,6 persen. Sisanya tidak menjawab.

Sumber ini mengakui, jika mengambil Ganjar sebagai Cawapres, maka Gerindra bakal berhadapan dengan PDIP. Namun, dia optimis dengan hubungan kedua partai yang terjalin sejak lama. "Masih dinamis di internal mereka," kata sumber merdeka.com.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra

Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra

Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.

Baca Selengkapnya
KPU Tegur Gibran Karena Bersorak di Debat Capres, Ganjar Menolak Komentar Takut Konflik Kepentingan

KPU Tegur Gibran Karena Bersorak di Debat Capres, Ganjar Menolak Komentar Takut Konflik Kepentingan

Ganjar Pranowo menolak berkomentar KPU menegur Gibran karena takut ada konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita

AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita

AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan Ketimbang Gabung jadi Menteri Prabowo-Gibran

Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan Ketimbang Gabung jadi Menteri Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Baca Selengkapnya