Dino Patti Djalal: Dalam diplomasi, saling sadap itu biasa
Merdeka.com - Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat Dino Patti Djalal menilai bukan hal baru dalam sebuah diplomasi terjadi saling sadap antar negara. Menurut dia, agar tak kembali di sadap, pemerintah Indonesia harus berhati-hati.
Dino mengatakan, selama puluhan tahun menjadi diplomat, dirinya berpendapat jika diplomasi adalah dunia sadap menyadap antar negara. Karena itu, Indonesia harus lebih hati-hati.
"Kita kan sudah memangil kedutaan besar Amerika di Jakarta, sudah disampaikan pandangan kita, mereka tahu sekali sikap kita yang keras. Saya diplomat menjadi diplomat 27 tahun, kita asumsikan kita disadap, dunia diplomat memang begitu. Sebagai diplomat kita disadap dan harus selalu hati-hati," ujar Dino sebelum menghadiri peluncuran buku 'Nasionalisme Unggul: Bukan Hanya Slogan' karya Dino Patti Djalal di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (9/11).
Kendati demikian, ia tidak setuju apabila penyadapan dilakukan pada saat acara kenegaraan. Seperti, kata dia, saat pertemuan petinggi negara dalam acara tertentu, sehingga penyadapan itu tidak etis.
"Summit diplomasi, kita tuan rumah KTT ASEAN secara etis,, enggak baik untuk menyadap, ada etika dan itu kita tidak mempraktikkan dan kita ingin negara sahabat juga tidak (menyadap)," imbuhnya.
Dia menjelaskan, apabila penyadapan dilakukan untuk mengetahui tindak terorisme suatu negara adalah hal wajar. Namun jika saat pertemuan internasional petinggi negara, hal tersebut bukan tindakan yang baik.
"Praktikan hal itu (penyadapan) masalah terorisme, bisa dipahami. Tapi kalau untuk hal-hal seperti ini tidak etis," tegas dia.
Dia juga mengimbau kepada keamanan pemerintah Indonesia untuk ditingkatkan. Sebab menurut dia, pertahanan khususnya soal cyber security, Indonesiaa termasuk negara yang lemah dalam hal ini.
"Kita banyak jago cyber, bahkan konon Indonesia telah melebihi China. Cuma segi pertahanan cyber security masih lemah, (harus ada) pembangunan pertahanan modernisasi cyber security yang tangguh," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres, Prabowo Unggah Video Kompilasi dengan Pemimpin Dunia Soal Diplomasi Pertahanan
Dalam video itu, Prabowo menyatakan komitmennya memperkuat pertahanan demi menciptakan perdamaian dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaRelawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaMembaca Ekspresi Kekesalan PDIP kepada Jokowi
Pihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaDibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaJokowi Sayangkan Perguruan Tinggi di Indonesia Tak Masuk Top 100 Dunia
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnya