Diam-diam, kubu Romi buat markas PPP tandingan di Tebet
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy (Romi) diam-diam membuat kantor DPP tandingan di Jalan Tebet Utara IX nomor 17. Padahal, selama ini DPP PPP berada di Jalan Diponegoro no 60, Jakarta Pusat.
DPP PPP tandingan itu ternyata sudah beroperasi sejak Oktober 2014 lalu. Kantor yang merupakan kepengurusan PPP kubu Romi itu pun diketahui telah banyak menerima surat menyurat resmi kepada partai berlambang Kabah tersebut.
Hal itu diutarakan Andi Syamsudin Bahri, selaku penasehat hukum fraksi dan DPW PPP se Indonesia, saat ditemui di kantor PPP Tebet tersebut. Dirinya mengatakan bahwa hal itu merupakan bentuk legitimasi masyarakat atas kepengurusan PPP yang dipimpin Romi.
"Bahkan pihak KPU kalau ada urusan terkait dengan Pilkada nanti, mereka urusannya ya sama kantor ini. Musyawarah wilayah, Rapat koordinasi wilayah, bahkan sampai menjalani Mukernas, semuanya dilaksanakan oleh kantor ini," kata Andi kepada merdeka.com di kantor DPP PPP, Jalan Tebet Barat IX no 17, Jakarta Selatan, Senin (6/4).
"Kita itu kemarin sempat 2 minggu di KPU (Komisi Pemilihan Umum), mengikuti pelatihan tentang rancangan peraturan KPU mengenai Pilkada dan Pilgub. Ya kami hadir di sana sebagai perwakilan PPP. Berarti dari Kemenkum HAM bahkan KPU kan sudah melegitimasi kepengurusan ini," katanya menambahkan.
Andi juga mengatakan, pengesahan dari pihak Kemenkum HAM melalui SK nya yang menetapkan kepengurusan PPP yang sah adalah di pimpin oleh Romi. Selain itu, Andi juga mengaku bahwa pihaknya enggan untuk memperebutkan kantor markas PPP manapun. Sehingga keberadaan DPP PPP di Tebet ini merupakan satu-satunya cara menghindari kekisruhan di internal partai berbasis Islam tersebut.
"Kita tidak mau ribut lagi, karena dengan adanya SK dari Kemenkum HAM itu yang telah menetapkan kita sebagai hasil dari Muktamar yang sah. Dan juga, kita tidak mau bertindak yang terkesan anarkis, makanya kita berinisiatif melalui kantor ini," kata Andi.
"Prinsipnya memang ada penyesatan opini di masyarakat, mengenai putusan PTUN Jakarta yang membatalkan SK Menkum HAM itu. Tetapi hal itu belum mempunyai kekuatan hukum tetap karena Menkum Ham sendiri melakukan banding. Selain itu DPP PPP juga melakukan banding, dan saya selaku kuasa hukum dari fraksi PPP di DPR dan DPW seluruh Indonesia, juga melakukan banding. Jadi proses dan upaya hukum kan belum selesai," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaPPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres
Rapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaBegini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaBocoran Partai Baru Maruarar Sirait usai Cabut dari PDIP: Parpol Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran
Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca SelengkapnyaDidukung Seknas KIB, Cak Imin Optimis Menang di Jawa Timur
Dukungan tersebut dari kumpulan dari kader Partai Golkar, PPP dan PAN.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya