Merdeka.com - Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) selama 2 hari melakukan audit tehadap lembaga-lembaga survei penyelenggara quick count Pilpres 2014, pada hari Selasa dan Rabu, 15-16 juli 2014.

Hari ini, Dewan Etik Persepi memeriksa tiga lembaga yang melaksanakan quick count pada pilpres lalu yakni CSIS-Cyrus Network, Indikator Politik Indonesia, dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Hasilnya, dari data sampel yang dipaparkan ketiga lembaga itu, Dewan Etik tidak menemukan kesalahan.

"Sebulan sebelumnya mereka (lembaga survei) keliling ke daerah melatih enumerator (pengumpul data). Orang-orang enumerator juga jelas orangnya, sampling bagus dan oke, jadi sementara tidak ada yang salah. Sampling yang kita cek ketiga tadi benar. Kita cek sampling tadi di lapangan jalan enggak (enumerator), ya jalan," kata anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk usai audit di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (15/7).

Hamdi menjelaskan, dalam quick count, yang diperhatikan bukan jumlah sampel yang diambil tapi sampling frame yang digunakan. "Jadi sampling frame itu kan Anda harus membuat list yang bagus itu. 470.000 TPS itu, anda harus kerja ekstra sendiri, karena KPU pusat tidak menyediakan itu. Jadi ini harus dikumpulkan dari satu KPU daerah di mana aja TPS-nya, baru dipaparkan semua TPS itu. Dari situ baru ditarik random sampling," jelasnya.

"Nah, umumnya nanti strata (sampel) ada di tingkat provinsi. Dari provinsi, baru diambil secara acak sesuai proporsi jumlah penduduk," imbuh Hamdi.