Demokrat-PKS Diprediksi Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, NasDem ke Kubu PDIP
Merdeka.com - Partai Golkar bersama PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi Pemilu 2024. KIB diprediksi akan melawan koalisi PDIP dan Gerindra yang telah digaungkan mengusung Prabowo-Puan sejak lama.
Peneliti LIPI, Wasisto Rahadjo Jati mengatakan, besar kemungkinan parpol-parpol lain hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut,
Misalnya saja, kata dia, PKS dan Demokrat. Menurut dia, yang sangat mungkin bergabung dengan koalisi pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.
"PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar," kata Wasis saat dihubungi merdeka.com, Senin (16/5).
Menurut dia, dua parpol tersebut lebih dekat dengan KIB. Sebab, semuanya pernah bekerja sama dalam koalisi yang sama di era Presiden SBY.
"Karena sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY," jelas Wasisto.
Sementara NasDem, lanjut dia, lebih memungkinkan untuk bergabung dengan poros PDIP-Gerindra. Meskipun dia mengakui antara PDIP dan NasDem memiliki hubungan yang kurang baik. Tapi, dalam politik semua bisa sangat cair. Termasuk hubungan antar elitenya.
"NasDem sepertinya lebih dekat ke kubu PDIP," terang Wasis.
Sementara PKB, Wasis melihat, saat ini masih berada di tengah antara dua poros politik yang telah mengkristal tersebut. Apalagi, PKB ngotot ingin mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.
"PKB ini masih netral terlebih partai ini masih berusaha mengusung Muhaimin sebagai capres," jelas dia.
Dia justru khawatir PKB akan ketinggalan gerbong koalisi apabila tetap ngotot ingin mengusung Cak Imin sebagai capres atau cawapres. Kecuali, PKB bersama parpol Islam ingin membentuk koalisi sendiri.
Untuk posisi capres dan calon wakil presiden di koalisi KIB, Wasis melihat, saat ini KIB butuh sosok yang populis. Hingga sejauh ini, baru Airlangga Hartarto yang didorong Golkar mau sebagai calon presiden.
Ihwal lawatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke tokoh parpol KIB, Wasis mengatakan, momen tersebut menjadi bagian penjaringan calon presiden dan calon wakil presiden dari KIB.
"Golkar masih berupaya mencari tokoh populis kuat untuk bisa diusung dalam Pilpres 2024," ujar Wasis.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaEks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSoal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB
Baru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Eks Politikus PDIP Percaya di Hati Jokowi Adalah Paslon 02 Prabowo-Gibran
Dari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya