Demokrat dan PAN ngotot bahas Perppu MK, 3 fraksi tegas menolak
Merdeka.com - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Mahkamah Konstitusi (MK) yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu malam hari ini dibahas di DPR. Dari pemerintah, diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Amir Syamsudin dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar.
Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli selaku pimpinan rapat mengatakan, pemerintah diminta memberikan penjelasan urgensi dikeluarkannya Perppu MK tersebut.
"Kita minta keterangan kenapa pemerintah mengeluarkan Perppu," ujar Pieter di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11).
Dalam rapat kerja ini, tiga fraksi menolak secara tegas, yakni Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PDIP dan Fraksi Partai Hanura.
"Kami berpikir Perppu ini antidemokrasi karena keputusan sepihak pemerintah, kami menolak," tegas Anggota Komisi III Fraksi Hanura Syarifudin Sudding.
"Kami menolak Perppu ini menjadi undang-undang," kata Desmond senada dengan Sudding.
Selain itu, Fraksi PDI Perjuangan Sugianto Sabran menilai, saat ini tidak ada kegentingan di MK pasca-tertangkapnya Akil Mochtar.
"Sidang di MK masih berlanjut pasca Akil ditangkap, kami menolak Perppu ini," kata Sugianto.
Sementara itu, Fraksi Partai Demokrat dan PAN yang mendukung Perppu MK itu. Menurut mereka, MK dalam kondisi kritis sedangkan wibawa MK sebagai lembaga hukum tertinggi harus tetap dijaga. Oleh karena itu diperlukan Perppu untuk menyelamatkannya.
Sedangkan Fraksi Golkar, PKB dan PPP lebih memilih diam. Ketiganya belum menentukan sikap apakah akan melanjutkan pembahasan atau menolaknya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaHal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca Selengkapnya