Demokrat belum bahas wacana duetkan AHY dan Jusuf Kalla
Merdeka.com - Partai Demokrat belum bicara opsi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2019. Termasuk opsi menduetkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jusuf Kalla (JK).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menuturkan, opsi itu belum pernah dibahas. Demokrat masih harus menilai elektabilitas dari penghitungan hasil lembaga survei.
"Kami belum ada pembahasan tentang wacana itu," kata Syarief saat dihubungi merdeka.com, Rabu (13/6).
"Kita lihat yang menjadi patokan kita itu hasil survei dan keinginan partai-partai politik," lanjutnya.
Syarief menuturkan meski JK memiliki elektabilitas yang cukup untuk maju kembali sebagai cawapres, semua harus dikembalikan pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab, MK memutuskan presiden dan wakilnya tidak boleh menjabat lebih dari dua kali.
"Mungkin enggak? MK bagaimana? MK pendiriannya bagaimana? Ya kan," ungkapnya.
Meski demikian, kata anggota Komisi I DPR itu, JK tetap dianggap tokoh lain akan tetap dipertimbangkan. Tetap semua harus tetap dikembalikan pada hasil survei yang ada.
"Pokoknya begini saja, siapapun tokoh manapun juga akan menjadi bahan pertimbangan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaGanjar: Dari Awal Jusuf Kalla Selalu di Samping Anies
Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaMegawati Berencana Bertemu Jusuf Kalla
Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mendengar ada rencana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.
Baca Selengkapnya