Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deadlock, Rapimnas PPP belum bisa putuskan arah koalisi

Deadlock, Rapimnas PPP belum bisa putuskan arah koalisi Rapimnas II PPP. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar Sabtu (10/5) sore hingga tengah malam berujung buntu (deadlock). Rapat akan dilanjutkan pada batas waktu yang belum bisa ditentukan.

"Kita endapkan, kita utus untuk beberapa peserta Rapimnas untuk bertemu dan berkomunikasi dengan ketum," kata Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi usai skors rapimnas II di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5) malam.

Kebuntuan rapat ini, kata Emron, membuat arah koalisi partai masih belum dapat disebutkan. Kendati begitu, menurut dia, hasil sementara Rapimnas yang dapat diberikan kepada publik saat ini adalah mengenai waktu ulang menentukan Rapimnas.

"Ada 3 opsi skors. Opsi pertama skorsing akan dicabut besok pukul 19.00 WIB. Opsi kedua sampai Senin pukul 19.00 WIB, atau opsi ketiga dibuka kembali Selasa pukul 19.00 WIB. Masing-masing opsi ini memiliki argumentasi yang sama," ujarnya.

Emron mengakui, sampai saat ini ini arah koalisi PPP kepada dua partai besar. "Yaitu keinginan bersama Pak Prabowo bersama dengan Partai Gerindranya yang menginginkan Partai Golkar dan PPP sepanjang Golkar dan PPP dapat membangun koalisi yg dapat membangun harkat, derajat dan martabat kedua partai, termasuk PPP," kata Emron.

"Di pembicaraan internal tadi, memang ada beberapa opsi ketika berhadapan dengan yang poros baru ini (Golkar). Kalau memang Golkar memiliki peluang untuk mengajak kader PPP untuk menempatkan PPP sebagai wakil presiden, maka pembahasannya akan lebih serius," ujar dia.

Sebelumnya, hal agak berbeda disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani. Menurut dia,terdapat 2 arus besar dan 1 arus kecil terkait arah koalisi PPP pada Pilpres mendatang.

"Ada dua arus besar, Jokowi dan Prabowo. Tapi ada arus kecil juga ke Aburizal Bakrie (Ical)," kata Ahmad Yani saat ditemui di sela-sela Rapimnas di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5).

Kendati dukungan ke Ical lebih kecil, kata Yani, hal itu cukup dapat diperhitungkan. Tetapi kita tidak boleh menafikan arus kecil itu," tegasnya.   

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Gerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif

Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin soal Rekonsiliasi: Belum Ada Gambaran Bertemu Prabowo
Cak Imin soal Rekonsiliasi: Belum Ada Gambaran Bertemu Prabowo

Soal fotonya bareng Sufmi Dasco Ahmad sebatas silaturahmi antar pimpinan DPR.

Baca Selengkapnya
Besok, Timnas AMIN Resmi Dibubarkan di Rumah Anies
Besok, Timnas AMIN Resmi Dibubarkan di Rumah Anies

Pembubaran Timnas AMIN itu setelah KPU resmi menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden-calon wakil presiden terpilih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?
Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?

Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.

Baca Selengkapnya
PPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres
PPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres

Rapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Romy PPP Ngebet Ingin Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen Berlaku Sekarang
Romy PPP Ngebet Ingin Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen Berlaku Sekarang

Rommy menilai seharusnya keputusan itu bisa berlaku pada Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya