Darmizal Usai Dipecat Demokrat: Kepalang Basah, Kami Bongkar Dosa Politik Mereka
Merdeka.com - Mantan kader Partai Demokrat, Darmizal MS mengancam melayangkan gugatan kepada bekas partainya ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Ancaman ini merupakan buntut keputusan Partai Demokrat yang memecat dirinya dan enam kader lain.
Enam kader lain tersebut di antaranya Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya
"Kami tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini," tegasnya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (27/2).
Selain melayangkan gugatan, Darmizal juga mengancam akan membongkar 'dosa' petinggi partai berlambang mercy itu. Dia memastikan akan membeberkan kepada publik semua aib politik Demokrat.
"Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali", ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaGolput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaBerdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.
Baca Selengkapnya