Merdeka.com - Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno mengklaim telah melakukan kampanye hingga mencapai 1.000 titik. "Hari ini hari yang sangat spesial tepat jadi kunjungan ke-1000, dari bulan Agustus sampai Januari ini." kata Sandiaga, Minggu (6/1/19) lalu.

Banyak cerita yang ia dapat selama kampanye pilpres 2019 itu. Berikut cerita Sandiaga Uno mengunjungi berbagai daerah sampai 1.000 titik selama lima bulan:

Sempat Dimarahi Istri

Selama melakukan kampanye ke 77 Kabupaten, 44 Kota, 27 Provinsi, 77 Pasar dan 102 Pondok pesantren, Sandiaga Uno mengaku banyak cerita terjadi. Sandi mengaku sampai pernah dimarahi istri, Nur Asia Uno karena tak kunjung pulang.

"Saya ini saja sudah dimarahin terus sama Mpok Nur nih tidak pernah pulang." kata Sandiaga.

Sumber Daya Alam Melimpah

Saat berkampanye ke berbagai daerah, Sandiaga juga melihat banyak potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan seharusnya bisa dikelola dengan baik. Banyak potensi sumber daya manusia yang harus diserap. Sandi ingin merealisasikan dengan kebijakan berpihak kepada rakyat dan kepemimpinan yang kuat."Jadi melewati laut, melewati darat, dan juga melewati udara jadi kita sangat kaya raya luar biasa, luar biasa kaya rayanya. Tanahnya subur, sumber daya alamnya melimpah sumber daya manusianya hebat hebat, pintar pintar," tutur Sandi.

Memasuki Jalur Terberat

Sandiaga mengunjungi beberapa daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang ia kunjungi ternyata tak muncul di salah satu aplikasi maps. Saat itu Sandiaga berkunjung ke Kampung Nelayan Parapara, Kecamatan Bontotiru, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Terkadang aliran listrik di Kampung Nelayan Parapara terputus, hingga menyebabkan kondisi gelap dan minim penerangan.

Sandiaga Pernah Diusir di Pasar

Sandiaga juga pernah diusir oleh pedagang di pasar Kota Pinang, 11 Desember 2018. Para pedagang tersebut mengeluarkan poster bertuliskan “Pak Sandiaga Uno Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat, Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah!!!”Sandiaga mencoba mencari pemasang poster itu. Diketahui pemasang poster adalah Drijon Sihotang. “Bapak memasangnya sendiri? Kami sejak awal selalu ingin menciptakan kampanye yang sejuk, tidak memecah belah. Kampanye berpelukan Pak Drijon. Tidak ada upaya memecah belah,” kata Sandiaga. Soal peristiwa pengusiran, kubu Jokowi pernah menuding bahwa peristiwa itu hanya sandiwara. Mana yang benar?

Lewati Jembatan "Indiana Jones"

Saat berkunjung ke Tosora, Sulawesi Selatan, Sandiaga melewati sebuah jembatan kayu dengan menggunakan mobil. Sandiaga merasa melewati jembatan di film Indiana Jones."Ini saya berasa di film Indiana Jones. Pembangunan infrastruktur besar-besaran dengan memakan biaya besar bahkan harus utang luar negeri ternyata belum terasa dampaknya di pedesaan. Saya dan Pak @prabowo akan pastikan kedepannya pembangunan infrastruktur bisa langsung terasa dampaknya untuk perekonomian masyarakat desa." tulis Sandiaga Uno dalam akun Instaramnya.

Arti Kunjungan ke 1.000 Sandiaga Uno

Sandiaga Uno mengakhiri kunjungannya yang ke-1.000 di Pondok Pesantren Darul Ibtida, Tangerang, Banten. Selama kunjungan-kunjungannya, Sandiaga melakukan sosialisasi, menyapa warga, menangkap aspirasi, silaturahmi, dan melihat kondisi bangsa. Sandiaga menyebut kunjungan 1.000 titik ini untuk mempererat silaturahim dengan masyarakat Indonesia. "Esensi dari 1.000 titik kunjungan yang sudah kita lalui beberapa bulan ini, semoga dapat berkah dan keridhoan Allah SWT," kata Sandiaga Uno.