Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di balik kemenangan telak kubu Prabowo rebut pimpinan DPR

Cerita di balik kemenangan telak kubu Prabowo rebut pimpinan DPR Silaturahmi pimpinan partai Koalisi Merah Putih. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Perebutan kursi pimpinan DPR periode 2014-2019 sangat keras. Situasi politik ini jauh berbeda dengan lima tahun lalu.

Setelah diubahnya UU MD3, partai pemenang pemilu tidak secara otomatis menjadi ketua DPR. Undang-undang sekarang mengatur pimpinan DPR dan alat kelengkapan dewan diajukan secara paket. Syaratnya, sistem paket itu diajukan oleh minimal 5 fraksi.

Syarat itulah yang membuat politik di DPR panas. Sempat adu kuat antara kubu Koalisi Merah Putih versus Koalisi Indonesia Hebat.

Namun akhirnya Koalisi Merah Putih keluar sebagai pemenang. Koalisi yang menyokong pasangan Prabowo-Hatta itu sukses menyapu bersih pimpinan DPR. Setya Novanto jadi ketua DPR, sementara Fadli Zon, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto jadi wakil ketua DPR.

Bagaimana ceritanya partai pendukung Prabowo bisa sukses menguasai pimpinan parlemen, merdeka.com Kamis (2/10) mengulasnya:

Lobi dari siang hingga malam

Setelah dilantik, sejumlah anggota dewan langsung melakukan lobi antar fraksi. Lobi digelar secara maraton dari siang hingga malam hari.Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih yaitu PAN, PKS, PPP, Partai Gerindra, dan Partai Golkar mendorong agar pembahasan tatib DPR serta pemilihan pimpinan DPR dilakukan pada Rabu (1/10) malam. Rencana KMP ini juga mendapat dukungan Partai Demokrat.Sementara Koalisi Indonesia Hebat penyokong Jokowi-JK yaitu PDIP, PKB, Partai NasDem dan Partai Hanura menolak pemilihan pimpinan DPR dilakukan pada malam hari. Koalisi ini menginginkan pembahasan mengenai pemilihan pimpinan DPR ditunda sampai Kamis (2/10) hari ini.Karena Koalisi Indonesia Hebat kalah suara, pimpinan sidang sementara akhirnya tetap melanjutkan sidang paripurna yang berakhir hinga Kamis dini hari.

PDIP sempat lobi habis-habisan Demokrat

Sebelum berlabuh dalam barisan Koalisi Merah Putih, Partai Demokrat telah dilobi PDIP. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini berharap ikut dalam kubunya.Bahkan sebelum pelantikan anggota dewan, pada Selasa (30/9) malam sudah ada komunikasi antara Joko Widodo dengan SBY. PDIP memang secara khusus meminta kepada Jokowi agar ikut melobi SBY.Komunikasi Jokowi dengan SBY tidak ada titik temu hingga pada keesokan harinya. Setelah menghadiri acara pelantikan anggta dewan, Jokowi-JK langsung bertemu Megawati di Menteng. Dugaan kuat isi pertemuan adalah membahas mengenai sikap Demokrat yang belum memberikan keputusan.Rupanya dalam pertemuan itu, SBY mengajukan syarat sederhana. Dia meminta agar Megawati sendiri yang bertemu dengan dirinya untuk melakukan komunikasi politik.

Mega tetap tak mau temui SBY

Keinginan SBY untuk bertemu langsung dengan Mega gagal. Mega tetap tak mau bertemu dengan SBY meski sudah dirayu Jokowi dan JK.Mega malah menyuruh anaknya, Puan Maharani untuk bertemu SBY. Tapi SBY ogah bertemu Puan jika tidak langsung bertemu dengan Mega."Dari siang Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, Pak Surya Paloh ingin ketemu Pak SBY. Cuma Tuhan berkehendak lain, saya diutus Ibu Mega untuk bertemu Pak SBY," kata Puan Maharani sesaat setelah melakukan aksi walk out dari sidang paripurna DPR, Kamis (2/10).Puan pun menyatakan usahanya tak berhenti di situ. Dia sendiri mencoba langsung menghubungi SBY tapi hal itu gagal."Saya mencoba hubungi lewat Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla dan lingkungannya tapi belum bisa. Padahal Puan Maharani ini ingin bertemu Pak SBY," tutup Puan.

Demokrat merapat ke kubu Prabowo

Karena Mega tak mau menemui, SBY kemudian memutuskan agar Demokrat ikut dalam barisan KMP. Bergabung dengan KMP, Demokrat mendapat kursi pimpinan DPR. Dan Agus Hermanto dari Fraksi Partai Demokrat menjadi wakil ketua DPR.Lobi panjang yang dilakukan oleh PDIP gagal. PDIP tak bisa mengajukan paket pimpinan DPR karena kurang dukungan. Kubu Jokowi ini hanya punya 4 fraksi yaitu PDIP, NasDem, PKB dan Hanura. Padahal syaratnya adalah 5 fraksi yang bisa mengajukan paket pimpinan.Akhirnya hanya KMP yang bisa mengajukan paket pimpinan DPR. Kubu Prabowo ini mengajukan Setya Novanto, Fadli Zon, Agus Hermanto, Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan.

Kubu Jokowi walk out

Karena sudah tahu peta politiknya, di tengah sidang paripurna 4 fraksi yaitu PDIP, PKB, Hanura dan NasDem memilih walk out. Sikap kubu Jokowi ini justru mempermulus paket yang diajukan oleh KMP.Enam fraksi yaitu Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan PPP sepakat mengajukan Setya Novanto, Fadli Zon, Agus Hermanto, Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan.Akhirnya, Setya Novanto dari Golkar menjadi ketua DPR, sedangkan Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Fahri Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN) menjadi wakil ketua DPR.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Cerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang

Cerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang

Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru

Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru

Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional

PDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional

PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?

Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?

Gagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kunjungi SBY dan AHY di Pacitan, Ini yang Dibahas

Prabowo Kunjungi SBY dan AHY di Pacitan, Ini yang Dibahas

Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan, Prabowo mengunjungi SBY di Pacitan merupakan adab yang luar biasa

Baca Selengkapnya