Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Capres-cawapres ini kalah di TPS-nya

Capres-cawapres ini kalah di TPS-nya TPS di Rutan Pondok Bambu. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Hajatan lima tahunan pemilu legislatif telah usai berlangsung kemarin. Para jawaranya pun telah bisa dilihat, setidaknya bisa dilihat dari hasil hitung cepat (quick count) dan exit poll yang dikeluarkan berbagai lembaga survei.

PDIP menjadi pemenang dengan perolehan sekitar 18-19 persen, dilanjutkan Golkar 14 persen, disusul Gerindra 12 persen.

Para petinggi parpol pun mulai bergerilya untuk menentukan koalisi menghadapi pilpres Juli mendatang. Sebab tak mungkin PDIP mengusung capres sendirian lantaran suara yang diperoleh tidak mencapai 20 persen.

Lupakan dulu soal koalisi. Pencoblosan kemarin meninggalkan fakta-fakta unik, yakni banyak capres dan cawapres yang justru kalah di tempat mereka mencoblos. Malah ada pasangan capres-cawapres yang sudah dideklarasikan, sama-sama kalah di lokasi mereka memilih.

Siapa-siapa saja capres-cawapres yang kalah di kandang sendiri tersebut? Berikut yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (10/4):

Rhoma Irama

Keragu-raguan Rhoma Irama terhadap perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 040 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terjawab dengan kemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).Berdasarkan hasil perhitungan surat suara untuk DPR di TPS 040, Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, tempat Rhoma Irama menyalurkan hak suara, PDIP berada di urutan pertama diikuti oleh Partai Gerindra dengan perolehan 50 suara.Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyusul diurutan ke-3 dengan 30 perolehan suara. Sedangkan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) harus puas berada diurutan ke-4 dengan 26 suara.Partai berlambang pohon beringin yakni Partai Golkar memperoleh 18 suara di TPS tempat raja dangdut Rhoma Irama memberikan hak suaranya. Sementara PKB hanya memperoleh 17 suara dari 270 surat suara yang sah.Sebelumnya, Rhoma yang mendapat nomor urut 126 dalam daftar pemilih tetap di TPS 040 mengatakan daerah tempatnya mencoblos merupakan basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan juga PKB.Karena itu, ia tidak berani menyebutkan PKB akan menang suara pada TPS tersebut. "Di sini masyarakat heterogen, mudah-mudahan suaranya besar".Sementara itu terkait dengan perolehan suara PKB secara nasional pada pemilihan legislatif kali ini, ia mengatakan daerah Jawa Timur akan menjadi penyumbang suara yang besar bagi partai bernomor urut 2 tersebut.Jawa Barat, menurut dia, akan menyumbang suara cukup besar bagi PKB mengingat semakin kuat dukungan massa di sana. Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Aceh, dan Jambi juga diyakini akan banyak menyumbang suara untuk PKB.

Aburizal Bakrie

Dari hasil perhitungan suara, Golkar hanya mampu berada di urutan ketiga di TPS 32, tempat Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu Aburizal Bakrie mencoblos. Golkar hanya meraih perolehan sebanyak 33 suara.Di posisi pertama, di tempati oleh PDIP yang meraih 93 suara. Di tempat kedua, di peroleh oleh Partai Gerindra dengan perolehan 65 suara.Di bawah Partai Golkar menguntit PKS dan Partai NasDem dengan perolehan suara masing-masing 23 dan 16. Sementara diurutan buncit diisi oleh PKPI dengan tidak mendapat perolehan suara.Untuk surat suara sendiri yang ada di TPS ini berjumlah 458. Kertas suara yang terpakai 297, 12 di antaranya rusak dan tidak sah setelah dilakukan pencoblosan. Sementara surat suara yang tidak terpakai sebanyak 161 surat suara.

Hary Tanoe

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul di TPS 02 SDN Rawa Barat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempat cawapres Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Hary Tanoesoedibjo menggunakan hak pilihnya atau "mencoblos".Dalam penghitungan suara yang dilakukan di TPS 02 SDN Rawa Barat di Jakarta, Rabu itu, PDIP dinyatakan unggul dengan perolehan 58 suara.Partai Hanura di urutan ketiga dengan perolehan 42 suara, sedangkan urutan kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan perolehan 55 suara, yakni hanya selisih tiga suara dari PDI-P.Total jumlah warga yang masuk DPT di TPS 02 SDN Rawa Barat di Kebayoran Baru itu, 345 orang yang terdiri atas 172 laki-laki dan 173 perempuan. Namun dari total tersebut, jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya hanya 238 orang.Selain itu, dari jumlah 238 suara, hanya 225 kertas suara yang dinyatakan sah, sedangkan 13 suara dinyatakan tidak sah dengan berbagai penyebab.Secara keseluruhan, dari hasil pemungutan suara di TPS tersebut, tiga partai dengan perolehan terbesar, adalah PDIP 58 suara, Partai Gerindra 55 suara, Partai Hanura 42 suara.Partai di urutan keempat, adalah PPP dengan perolehan 18 suara. Pada urutan kelima Partai Demokrat dan PKS, masing-masing mendapatkan 12 suara.Partai lainnya, Golkar dengan perolehan 10 suara, PAN enam suara, Nasdem lima suara, PBB tiga suara, PKB dua suara, dan PKPI dua suara.

Surya Paloh

Partai NasDem harus puas bertengger di urutan kedua pada TPS 001 di Jalan Limo, Kompleks Antam No 4 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tempat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh nyoblos.Hasil perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul dengan 84 suara, disusul Partai NasDem 52 suara dan Partai Gerindra 44 suara.Dari total jumlah warga yang masuk adalah 425 orang, yang terdiri atas 197 laki-laki dan 228 perempuan. Namun dari total keseluruhan, hanya 9 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya.Selanjutnya, di urutan keempat yakni PKS 27 suara, PPP 16 suara, Demokrat 12 suara, PKB 6 suara, PAN 5 suara, Hanura 5 suara, PBB 2 suara dan PKPI 1 suara.Sebelumnya, seusai pencoblosan di lokasi tersebut, Surya Paloh mengaku optimis dengan perolehan suara dalam pemilihan legislatif. Dia pun berharap pada pemilu ini bisa sesuai harapan yang diinginkan."Apapun hasilnya patut saya syukurin. Sebagai pimpinan partai di Nasdem, apapun jalannya pemilu ini bisa lancar jujur, bisa kita terima itu," ujar Paloh.

(mdk/gib)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan

Kisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan

Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Warga NU Silakan Renungkan Satu-Satu di Antara 3 Paslon, Siapa yang Terbaik

Cak Imin: Warga NU Silakan Renungkan Satu-Satu di Antara 3 Paslon, Siapa yang Terbaik

"Warga NU! silakan direnungkan! di antara tiga pasangan calon, dilihat siapa yang terbaik?" kata Cak Imin

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Pertahankan Format Debat Capres Cawapres, Ini Alasannya

KPU Pertahankan Format Debat Capres Cawapres, Ini Alasannya

Durasi waktu yang telah ditentukan itu memberi kesempatan yang sama bagi tiap capres atau cawapres.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu: Capres Menghina Lawan Bisa Kena Pidana

Bawaslu: Capres Menghina Lawan Bisa Kena Pidana

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).

Baca Selengkapnya
Tolak Jadi Cawapres Anies, Ini Alasan Mahfud Pilih Ganjar

Tolak Jadi Cawapres Anies, Ini Alasan Mahfud Pilih Ganjar

Cawapres Mahfud Md terang-terangan membeberkan alasannya menolak menjadi cawapres Anies Baswedan dan memilih mendampingi Capres Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Reaksi NasDem Usai Gus Ipul Minta Warga NU Tak Pilih Capres-Cawapres Didukung Abu Bakar Ba'asyir

Reaksi NasDem Usai Gus Ipul Minta Warga NU Tak Pilih Capres-Cawapres Didukung Abu Bakar Ba'asyir

Baru-baru ini, Abu Bakar Ba'asyir menyatakan dukungan untuk capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Baca Selengkapnya